Ini Sangat Tragis...

Ini Sangat Tragis...

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, meminta Menteri Kesehatan (Menkes) secepatnya turun tangan mengatasi krisis yang terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta. Hal ini menyusul terjadinya keterlambatan pasokan oksigen medis sehingga mengakibatkan 33 pasien meninggal dunia.

Seraya menyampaikan belasungkawa dan duka cita, anggota dewan dari daerah pemilihan DIY ini menyampaikan kejadian keterlambatan pasokan oksigen ini sangat tragis dan harus segera diantisipasi agar tidak terulang lagi.

“Pak Menkes seminggu yang lalu menyatakan menjamin pasokan oksigen untuk rumah sakit, ternyata di RSUP Dr Sardjito dan beberapa rumah sakit di DIY mengalami kelangkaan oksigen,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (4/7/2021).

Produsen, lanjut dia, juga menjamin ketersediaan oksigen. Kenyataannya di RSUP Dr Sarjito dan beberapa rumah sakit terjadi kelangkaan. “Antara jaminan Pak Menkes dengan kondisi lapangan tidak sesuai. Dengan kondisi rumah sakit yang saat ini sudah kedodoran menangani pasien Covid, kelangkaan oksigen ini akibatnya sangat fatal,” kata dia.

Sukamta juga meminta Menkes cek lapangan. “Sangat penting Pak Menkes dalam situasi darurat saat ini terus cek kondisi lapangan, tidak cukup setiap hari jika perlu tiap jam tiap menit. Supaya semua perkembangan yang terjadi di daerah-daerah diketahui dan bisa diantisipasi. Mohon jangan sampai kelangkaaan oksigen ini terjadi, yang dipertaruhkan nyawa,” ungkapnya.

Sukamta mengusulkan sebagai antisipasi jangka panjang pemerintah perlu memfasilitasi generator oksigen pada setiap rumah sakit. “Prediksi dari para ahli, pandemi Covid ini bisa terjadi beberapa gelombang. Ledakan jumlah pasien ke rumah sakit bisa terjadi kapan saja,” tambahnya.

Setiap rumah sakit perlu diperkuat dengan fasilitas kesehatan yang memadai. Termasuk yang sangat krusial adalah kebutuhan oksigen. “Pemerintah dalam hal ini bisa fasilitasi pengadaan generator oksigen di rumah sakit di daerah-daerah,” ucapnya.

Antisipasi

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menyatakan Jaminan ketersediaan oksigen bagi layanan kesehatan harus terpenuhi. Kenaikan jumlah pasien terkorfirmasi positif beberapa waktu terakhir butuh segera diantisipasi dengan memastikan diperkuatnya sistem pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) rujukan.

“Kita sampaikan duka cita mendalam bagi keluarga pasien yang meninggal. Pemerintah harus memastikan pelayanan kesehatan bisa menangani pasien yang membutuhkan pertolongan. Ketersediaan oksigen, misalnya, melihat kondisi aktual, jangan lagi terjadi keterlambatan pasokan ke rumah sakit rujukan,” kata Eko Suwanto.

Sekaligus dia mengingatkan masyarakat agar benar-benar disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mengurangi beban faskes menangani pasien. Faktualnya, ada kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 beberapa waktu terakhir. Angka terkonfirmasi positif, angka kematian cukup tinggi.

“Kondisi ini jelas membawa keprihatinan tersendiri bagi kita semua. Kita dorong pemda bekerja sepenuhnya untuk penanganan dan pengobatan pasien. Jalankan PPKM darurat secara efektif, utamanya pelaksanaan di lapangan,” tandasnya.

Prinsipnya, Komisi A merekomendasikan APBD DIY diarahkan untuk penuntasan Covid-19 termasuk mendukung pembiayaan penyediaan oksigen dan sarana prasarana kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19.

“Peristiwa memilukan ini tidak boleh terulang lagi. Pemerintah wajib mengendalikan produksi dan distribusi oksigen untuk membantu layanan kesehatan khususnya dirumah sakit. Silakan APBD dipakai untuk mendukung pasokan oksigen ke RS, Puskesmas dan shelter, yang penting jangan ada korupsi. Hukum berat siapa pun yang mengganggu produksi dan pasokan oksigen bagi layanan kesehatan,' kata dia.

Dari laporan situasi terkini Germas COV DIY hingga 4 Juli  2021 ada penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY sebanyak 1.615 kasus, sehingga total menjadi 65.249 Penambahan kasus sembuh 524, sehingga total sembuh menjadi 50.199. Penambahan kasus meninggal sebanyak 38 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.694 kasus.

Lebih jauh Eko Suwanto mengajak semua pihak bersama-sama menjalankan langkah pencegahan pada masa PPKM Darurat kali ini agar upaya memutus mata rantai Corona bisa tuntas.

“Kita segera bangkit dari segala dampak pandemi, semuanya saja penting menjalankan protokol kesehatan, lebih disiplin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak hindari kerumunan, hidup sehat,” kata dia. (*)