Ini Rumus Sederhana agar Selamat di Jalan Raya
KORANBERNAS.ID,
SEMARANG – Sepeda motor merupakan alat transportasi yang memperoleh perhatian
khusus pada Operasi Patuh Candi 2020 Polda Jawa Tengah yang digelar serentak se-Jateng
mulai 23 Juli hingga 5 Agustus 2020.
Pertimbangannya, dilihat dari tingkat keamanan dan
keselamatan, kendaraan jenis ini tidak dilengkapi sabuk pengaman dan kabin.
Artinya, keselamatan sepenuhnya tergantung dari keterampilan pengemudi serta
penumpang.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes
Pol Arman Achdiat SIK MSi selaku kepala operasional Operasi Patuh Candi 2020,
mengajak pengguna sepeda motor berpartisipasi aktif meningkatkan keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan
lalu lintas (laka lantas).
Rumusnya sederhana. Tidak perlu muluk-muluk. Cukup mempersiapkan
kendaraan dan hati dengan baik sebelum memacu motor. “Jangan asal pancal
langsung go. Sederhana, bukan?†ujarnya setengah berkelakar di sela-sela
Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2020, Kamis (23/7/2020), di Semarang.
Operasi kali ini melibatkan 2.614 personel.
Perwira polisi kelahiran Bogor ini mengakui risiko
kecelakaan sepeda motor lebih besar. Karena ukurannya kecil sehingga pengendara
mudah mendahului kendaraan lain secara zig-zag.
Selain itu, populasi sepeda motor sangat besar. Fungsinya pun
multiguna untuk berbagai keperluan perjalanan seperti ke tempat kerja, sekolah,
berbelanja, rekreasi maupun sosial.
Sebagai gambaran, populasi sepeda motor di Jawa Tengah
hampir separuh atau setara 46 persen dari jumlah penduduk. Di provinsi itu terdapat
15.924.197 unit sepeda motor di antara 34.718.201 jiwa warga Jateng.
“Mari wujudkan lalu lintas jalan yang asyik, aman, nyaman
dan menyenangkan. Pokoknya gayeng
sebagaimana digelorakan Pak Gubernur dengan Jateng Gayeng-nya,†kata Kombes Pol Arman Achdiat.
Menurut dia, jargon Jateng Gayeng yang diperkenalkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
sangat relevan dengan program keselamatan lalu lintas jalan.
Diyakini andai suasana jalan gayeng, menyenangkan, menggembirakan, tanpa ngotot-ngototan apalagi saling pelotot, jumlah kecelakaan di jalan
raya turun dengan sendirinya. Toleransi antarpengendara terbangun dengan baik.
Dia menambahkan, salah satu faktor penyebab kecelakaan
adalah kecepatan tinggi, helm tidak standar SNI dan melawan arus. Selain itu
menyalip dalam posisi tidak memungkinkan serta memotong jalan secara mendadak.
“Faktor-faktor itu lebih banyak disebabkan kondisi psikologi
pengendara yang emosional. Kalau tenang, jernih dan stabil emosinya, peluang terjadinya
laka lantas bisa ditekan,†ungkapnya.
Pada 2019 terjadi 517 kecelakaan lalu lintas di Jateng
melibatkan sepeda motor, 78 kasus mobil barang, 69 kasus melibatkan kendaraan
roda empat dan melibatkan bus 9 kasus. Tingginya kecelakaan lalu lintas melibatkan
sepeda motor sangat memprihatinkan.
Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Achmad Luthfie selaku Penanggung
Jawab Operasi Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2020 mengemukakan, tindakan
selama operasi mengedepankan faktor humanis seiring pandemi Covid-19.
Sasarannya adalah tindakan pendisiplinan masyarakat dalam
berlalu lintas serta kepatuhan menjalankan adaptasi kebiasaan baru memutus
penyebaran Covid-19.
Mengingat operasi berlangsung di tengah pandemi, Kapolda
Jateng meminta kegiatan ini dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan
serta cara penindakan yang humanis dan persuasif. “Kedepankan tindakan preemtif dan preventif,
baru tindakan penegakan hukum,†tegasnya.
Preemtif atau upaya meniadakan niat pelanggaran dan
preventif yang dilakukan dengan meminimalisasi peluang terjadinya pelanggaran
masing-masing diberi porsi 40 persen. Sedangkan penegakan hukum 20 persen.
Selain fokus pada upaya menekan angka kecelakaan, melalui Operasi
Patuh Candi 2020 diawaski juga 62 titik lokasi wisata yang sudah mulai dibuka
untuk umum di Jateng menyusul libur panjang akhir bulan ini.
Selain itu, juga pengamanan salat Idul adha serta
pengendalian arus kendaraan di jalur tol dan arteri demi kelancaran distribusi
logistik. (sol)