Ini Cara Bali Pulihkan Pariwisata

Ini Cara Bali Pulihkan Pariwisata

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA-- Bali menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mengalami dampak luar biasa akibat pandemi Covid-19. Sejak kasusnya muncul di berbagai negara, kunjungan wisata di Pulau Dewata ini sempat turun drastis.

Penghentian rute penerbangan, terutama internasional oleh sejumlah negara otomatis membuat wisatawan asing sama sekali tidak bisa masuk Bali. Padahal 56 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata berasal dari wisatawan internasional. Setiap hari terdapat sekitar 20 ribu wisatawan masuk ke provinsi itu.

"Bali terkonstraksi cukup dalam karena pandemi. Pada 2020 lalu pertumbuhan ekonomi minus 9,31," papar Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Bali, di sela-sela kunjungan Komisi A DPRD DIY di Bali, Senin (6/6/2022).

Tjok Bagus menjelaskan, sebelum pandemi kunjungan wisatawan di Bali mencapai sekitar 6,3 juta per tahun. Wisatawan Australia paling tinggi mencapai 1,3 juta orang. Disusul China dengan 1,2 juta orang, selebihnya dari negara lain maupun wisatawan domestik.

Seiring melandainya tren pandemi Covid-19, pariwisata Bali pelan-pelan mulai pulih. Pada 2021 ada peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga angka minus 2,46.

Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini pun semakin meningkat ke arah positif. Berada di nomor 32 dari 34 provinsi, pertumbuhan ekonomi di Bali pada 2022 sudah meningkat menjadi 2,46 persen.

Pemulihan ini bukan tanpa kerja keras seluruh elemen. Pemerintah setempat menggencarkan vaksin bagi masyarakat.

Untuk dosis pertama vaksinasi mencapai 105 persen. Sedangkan dosis kedua 97 persen dan booster sudah 70 persen lebih.

Kebijakan bebas karantina bagi wisatawan asing juga diberlakukan sejak 7 Maret 2022. Program visa on travel juga diberlakukan.

"Vaksinasi yang sudah optimal ini akhirnya membuat kami jadi percaya diri kembali membuka maskapai penerbangan. Ada sekitar 17 rute penerbangan setiap harinya dibuka di bali," ujarnya.

Rute penerbangan yang mulai dibuka, termasuk penerbangan internasional ini membuat angka wisatawan yang masuk Bali mulai meningkat hingga mencapai 4 ribu orang per hari. Bahkan pada libur Lebaran Idul Fitri 2022 sekitar 400-500 ribu wisatawan domestik beriwisata ke Bali.

Berbagai event juga mulai digelar. Di antaranya Bali menjadi tuan 50 dari 150 acara G20. Dengan menerapkan konsep 4A (Attractions, Accesbilities, Amenities and Ancilliary). "Konsep 4A ini yang kami terapkan berbasis desa adat," jelasnya.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengungkapkan kerja sama DIY dengan Bali perlu ditingkatkan. Di antaranya penambahan kuantitas penerbangan DIY seperti di Bali.

"Saat ini penerbangan di Jogja belum sebanyak di bali. Belum banyak pesawat yang datang ke Jogja," jelasnya.

Kegiatan pariwisata bersama pun, lanjut Eko, perlu dikerjasamakan. Kedua daerah bisa menggelar festival budaya untuk meningkatkan angka kunjungan wisata. "DIY dan Bali bisa kerja sama menggelar festival kebudayaan," jelasnya. (*)