Ini Alasan Kadin Fokus Garap Kecamatan di Perbatasan

Ini Alasan Kadin Fokus Garap Kecamatan di Perbatasan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Wilayah Kecamatan Tempel akan menjadi perhatian serius dan prioritas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sleman. Berbagai program ekonomi, akan diarahkan untuk mendorong kegiatan ekonomi produktif di wilayah Sleman paling utara, perbatasan dengan Magelang Jawa Tengah.

Hal ini mengemuka dalam press conference terkait rencana Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-8 Kadin Sleman, Kamis (8/10/2020), di Kantor Kadin Sleman. Muskab Kadin akan digelar Sabtu (10/10/2020). Selain Bupati Sleman, dijadwalkan hadir Ketua Umum Kadin DIY, GKR Mangkubumi.

Pelaksana Tugas ketua Kadin Sleman, Wawan Harmawan, mengatakan Tempel menjadi fokus perhatian lantaran wilayah tersebut satu-satunya kecamatan di Sleman yang masih memiliki warga miskin. Kadin menginginkan secepatnya upaya mendorong perekonomian di wilayah Tempel ini dilakukan sehingga terwujud Sleman zero kemiskinan.

“Tentu, kita akan bersinergi dan bahu membahu dengan pemerintah daerah. Salah satu perencanaan kami adalah mendorong kerja sama antara industri kepariwisataan yang menjadi motor utama perekonomian di Sleman, dengan komunitas atau warga Tempel,” katanya.

Wawan yang juga Wakil Ketua Kadin DIY ini mengatakan, kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan kadin, menjadi salah satu kunci untuk program peningkatan perekonomian. Dia berharap, ke depan kepengurusan Kadin Sleman yang baru semakin kompak dan dapat bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah.

“Tentu bukan hanya di kepariwisataan. Sleman juga kuat di perdagangan serta ekspor. Kita berharap ke depan dapat mendorong dan memaksimalkan kekuatan UMKM sebagai tonggak perekonomian di Sleman,” lanjutnya.

Wakil Ketua Kadin DIY yang ikut hadir dalam press conference, Nirwan Syamsudin Syukur, menambahkan Kadin DIY berharap kepengurusan Kadin Sleman periode mendatang semakin kuat dengan hadirnya kalangan muda.

Generasi muda, diharapkan dapat memberikan warna dalam kiprah Kadin Sleman, dengan ide-ide atau pemikiran dan cara kerja yang juga baru.

“Sejauh ini, kami melihat persiapan sudah matang semua. Dari 210 anggota Kadin Sleman, terpaksa kita batasi hanya 50 yang hadir. Ini semata untuk memenuhi protokol kesehatan. Selain membatasi jumlah peserta, pelaksanaan muskab juga 100 persen menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Meski hanya 50 persen yang hadir, Nirwan memastikan semua proses memenuhi ketentuan organisasi. Sebab sebelumnya, sudah diadakan pra-muskab, yang kemudian menyepakati pelaksanaan muskab dengan jumlah peserta yang terbatas.

Muskab Kadin Sleman ke-8, juga akan menjadi muskab paling kondusif. Anggota Kadin Sleman sepakat untuk mengusung satu orang sebagai calon Ketua Kadin Sleman periode mendatang, yakni Wahyu Widada.

“Kami secara aklamasi meminta Mas Wahyu Widada menakhodai Kadin Sleman. Selain masih muda, Mas Wahyu juga sangat kapabel memimpin Kadin Sleman dan kita harapkan akan membawa organisasi ini lebih maju dan berkembang. Terutama lebih mampu berperan untuk memajukan perekonomian masyarakat Sleman,” pungkasnya. (*)