Ini Aksi Nyata Pelajar Kurangi Sampah Plastik

Ini Aksi Nyata Pelajar Kurangi Sampah Plastik

KORANBERNAS.ID -- Disadari atau tidak sampah plastik bakal mendatangkan permasalahan bagi kehidupan manusia di kemudian hari.

Itu sebabnya warga secara pribadi maupun kelembagaan mulai mengambil tindakan nyata mengatasi masalah sampah plastik di lingkungan masing-masing.

Para pelajar dan guru SMP Negeri 2 Wedi Kabupaten Klaten misalnya, untuk mengatasi masalah sampah plastik di lingkungan sekolah yang bersebelahan dengan Kantor Kepala Desa Pasung itu membuat program eco brick atau batu bata ramah lingkungan.

Program itu merupakan upaya sekolah menuju Sekolah Adiwiyata. Prosesnya melibatkan para siswa dan guru. Masing-masing siswa bertugas mencari dua botol air mineral yang sudah kosong. Selanjutnya botol itu diisi sampah plastik yang diambil dari lingkungan sekolah.

"Setidaknya satu botol bisa berisi dua ons sampah plastik. Agar isi botol bisa padat, sampah plastik ditusuk-tusuk pakai besi atau kayu. Setelah penuh barulah ditata seperti bata," kata Agnes Martini SPd MPd Kepala SMP Negeri 2 Wedi.

Menurut dia, eco brick buatan para siswanya saat ini dibuat di pekarangan dalam sekolah. Hiasan bertuliskan I ???? SMP 2 itu dibuat sedemikian rupa di pekarangan yang tidak ada pohonnya.

Pekarangan sekolah ini dikenal rindang dan sejuk karena ditumbuhi pohon buah-buahan berbagai jenis dan tanaman hias.

Di bawah pohon itu juga terdapat tempat duduk dan meja yang didesain sedemikian rupa agar para siswa pada jam istirahat bisa duduk-duduk dan membaca. Kondisi inilah yang jarang ada di sekolah lain.

Puluhan pohon yang menghiasi pekarangan dalam SMP Negeri 2 Wedi di antaranya mangga, rambutan, klengkeng, sukun, matoa, alpukat.

Selain itu juga terdapat tanaman hias dan bunga beraneka macam dan warna yang semakin menambah indah dan asri lingkungan sekolah.

Upaya yang dilakukan para siswa dan guru SMP Negeri 2 Wedi tersebut layak diapresiasi dan dicontoh sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan.

Pada awal September 2019, sekolah yang memiliki 770 murid dan 56 guru itu telah dinilai oleh tim Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten.

"Harapan kami bulan depan SK Bupati tentang penetapan Sekolah Adiwiyata sudah turun. Setelah itu kami akan tindak lanjuti dengan kegiatan lain seperti menciptakan karaktek siswa anti-vandalisme, mengurangi sampah plastik dan lain sebagainya," ujar Agnes.

Pada Senin (9/9/2019) siang bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan peringatan HUT ke-40 SMP Negeri 2 Wedi, sejumlah siswa kelas 7 didampingi kepala sekolah dan seorang guru tampak kompak membuat eco brick di pekarangan sekolah.

Mengenakan kaos olahraga dan peralatan seadanya, mereka menata botol-botol berisi sampah plastik di pekarangan sekolah.

"Mudah dan praktis. Yang penting ada kemauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik," ujar para murid saat ditemui di sela-sela membuat eco brick. (sol)