Hoki Jalinan Kasih Disambut Gembira Anak-anak Panti Yayasan Sayap Ibu

Tri mengungkapkan keinginannya, agar semangat anak-anak difabel ini menginspirasi anak-anak yang yang lebih beruntung karena memiliki kesempurnaan fisik, agar lebih semangat memperjuangkan masa depan.

Hoki Jalinan Kasih Disambut Gembira Anak-anak Panti Yayasan Sayap Ibu
Bergembira bersama dalam acara Hoki Jalinan Kasih, Sabtu (4/1/2025). (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Belasan anak-anak Panti 3 Yayasan Sayap Ibu di Widodomartani Kapanewon Ngemplak Kabupaten Sleman, larut dalam rasa gembira. Tak hanya menggambar bersama, anak-anak difabel penghuni panti juga bernyanyi dan makan bersama, dengan manajemen dan staf Hoki Group Property, yang menggekar kegiatan Hoki Jalinan kasih, Sabtu (4/1/2025).

Acara yang dipandu oleh CEO Hoki Group Property Tri Yusgiyanti ini, diakhiri dengan simbolis penyerahan donasi, yang diterima Kepala Panti Feri Rahmawan.

CEO Hoki Group Property, Tri Yusgianti mengungkapkan, Hoki Jalinan Kasih merupakan program bakti sosial yang diusung oleh Hoki Group Property. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial Hoki terhadap masyarakat dan lingkungan.

“Kami menyisihkan sebagian dari laba perusahaan, guna mendanai kegiatan semacam ini. Artinya, setiap konsumen yang membeli unit rumah dari kami juga ikut secara tidak langsung mendukung kegiatan ini,” kata Tri Yusgianti di sela-sela acara.

Ia mengatakan, Hoki Jalinan kasih akan menjadi agenda rutin. Kegiatan sosial ini akan berfokus pada perempuan, difabel dan anak-anak. Melalui kegiatan ini, Hoki Group ingin membangun semangat berbagi kebahagiaan, dan terus mendorong perempuan, difabel dan anak-anak untuk berkembang dan maju.

“Seperti anak-anak kami di Panti Yayasan Sayap Ibu ini, mereka adalah anak-anak yang istimewa. Di tengah keterbatasan, mereka terus berusaha untuk terus maju dan nyatanya berhasil mengeluarkan seluruh potensi yang mereka punya,” kata Tri, Sabtu (4/1/2025).

Tri mengungkapkan keinginannya, agar semangat anak-anak difabel ini menginspirasi anak-anak yang yang lebih beruntung karena memiliki kesempurnaan fisik, agar lebih semangat memperjuangkan masa depan.

Demikian pula masyarakat lainnya, terutama kaum perempuan yang secara populasi lebih besar ketimbang kaum pria. Tri berharap, kaum perempuan terus mengembangkan potensi agar bisa berkiprah di mana saja sejajar dengan kaum pria.

Pengurus Yayasan Sayap Ibu, anak-anak panti dan perwakilan Hoki Group Property berfoto bersama. (warjono/koranbernas.id)

“Kami sudah lebih dari 10 tahun berkarya di bidang properti. Saya seorang perempuan nyatanya bisa. Jadi saya ingin perempuan-perempuan lain juga bisa melakukan hal yang sama, berkarya di banyak bidang. Tidak hanya di bidang-bidang yang diidentikkan dengan kaum perempuan misalnya fashion dan kuliner, tapi juga sektor yang lain,” tandas pengusaha asal Jepara Jawa Tengah ini.

Kepala Panti 3 Yayasan Sayap Ibu, Feri Rahmawan menyambut baik kegiatan Hoki Jalinan Kasih. Saat ini, panti yang dipimpinnya memiliki 16 anak asuh, yang berasal dari berbagai kota.

Selain di Widodomartani, Yayasan Sayap Ibu juga mengelola 2 panti lainnya, yakni di Kalasan Sleman dan di Pringwulung Condongcatur, Depok, Sleman. 

“Untuk panti di Widodomartani, kami memperkuat program vokasional. Di antaranya melalui kegiatan pertanian, peternakan dan jasa seperti jasa cuci sepeda motor,” jelasnya.

Namun, tidak jarang anak-anak panti juga melakukan berbagai kegiatan lainnya, atas arahan dan inspirasi dari tamu yang berkunjung dan melaksanakan kegiatan sosial di panti. 

“Seperti yang dilakukan Hoki Group Property ini, akan menambah khasanah atau pengetahuan dan wawasan bagi kami, termasuk anak-anak,” lanjutnya.

Selain memberikan wawasan baru, kegiatan sosial semacam ini juga menjadi penyuntik semangat bagi anak-anak panti. Feri mengakui, perhatian dan dukungan masyarakat, menjadi faktor utama dan penentu keberhasilan program-program yang dijalankan panti.

“Saya harus menyampaikan, kendala utama kami mengentaskan anak-anak panti termasuk anak-anak berkebutuhan khusus ini, adalah masih terbatasnya dukungan masyarakat. Hal ini juga terjadi untuk anak-anak korban napza misalnya,” kata Feri menjelaskan.

Namun, Feri bersyukur masyarakat sekarang sudah semakin memahami persoalan yang terjadi. Warga di sekitar panti juga mulai membuka diri dengan keterlibatan anak-anak panti dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Anak-anak kami aktif terlibat dalam kegiatan sosial misalnya kerja bakti, tahlilan dan sebagainya. Ini snagat baik, karena akan membangun kepercayaan diri anak-anak dan akan membantu mereka lebih bisa berkiprah di masyarakat,” pungkasnya. (*)