Hadapi New Normal, Ketua DPRD Jateng Ajak Semua Pihak Bersikap Bijaksana

Hadapi New Normal, Ketua DPRD Jateng Ajak Semua Pihak Bersikap Bijaksana

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menyatakan semua pihak bisa lebih bersikap arif dan bijaksana menghadapi masa New Normal terutama patuh menjalankan protokol kesehatan.

Kerja sama semua pihak dalam menghadapi pandemi Covid-19 tentu sangat diperlukan, karena menjadi harapan bisa segera melewati badai yang sudah beberapa bulan ini.

“Para pimpinan dan anggota dewan turun langsung memantau beberapa sektor terkait masa New Normal ini,” kata Bambang Kusriyanto ketika dihubungi di ruang kerjanya.

Peninjauan dilakukan di antaranya pada transportasi publik. Kalangan dewan mengimbau supaya sektor ini tetap memberikan pelayanan optimal dengan memberlakukan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Salah satunya, Bus Trans Jateng yang  melayani masyarakat dari Kabupaten Kendal memasuki Kota Semarang untuk mengangkut para pekerja maupun sebaliknya.

"Kami meminta jajaran Dinas Perhubungan Provinsi Jateng bisa memberikan pelayan optimal dengan mematuhi protokol kesehatan tanpa menurunkan performa pelayanannya," kata Sukirman, Wakil Ketua DPRD Jateng saat bersama Komisi D DPRD Jateng meninjau kesiapan pelayanan Trans Jateng di Terminal Baurekso Kabupaten Kendal, awal pekan ini.

Sukirman mengatakan protokol kesehatan yang bisa disediakan oleh pelayan publik berupa tempat cuci tangan, tempat duduk ruang tunggu dengan mengatur jarak minimal satu meter dan penyediaan hand sanitizer serta masker bagi para penumpang yang tidak membawa.

Di sisi lain, perlu diperhatikan masalah pengadaan jumlah armada Trans Jateng untuk mematuhi batas jumlah penumpang, serta mempercantik terminal agar minat masyarakat menggunakan transportasi publik meningkat.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Hadi Santoso memandang perlu adanya penambahan biaya operasional Trans Jateng yang akan ditingkatkan dalam APBD perubahan, terutama yang berada di Zona Semarang Raya. “Pemberlakuan masa New Normal memberikan dampak berbeda dalam penggunaan Trans Jateng," ujar Hadi.

Pembatasan jumlah penumpang dalam satu armada membuat penyedia layanan untuk meningkatkan jumlah frekuensinya.

Pemerintah Provinsi Jateng terus membantu masyarakat untuk menumbuhkan kembali ekonomi, salah satunya dengan menambahkan atau menyiasati armada Trans Jateng yang penggunanya mayoritas buruh dan pekerja kantoran harus tetap berjalan.

“Pembengkakan biaya opersional Trans Jateng nantinya segera ditangani melalui anggaran perubahan karena roda ekonomi masyarakat diharapkan tetap berjalan dengan stabil,” tambahnya.

Kepala Balai Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Joko Setiawan juga berharap protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 menjadi budaya masyarakat saat menggunakan transportasi publik di masa New Normal. Tujuannya, rutinitas dan geliat ekonomi masyarakat dapat tumbuh kembali.

“Pemberlakuan protokol kesehatan, memberikan ciri budaya baru masyarakat saat menggunakan moda transportasi umum, kesadaran masyarakat sudah mulai terbentuk seperti menggunakan masker, memakai hand sanitizer, menjaga jarak aman sampai mencuci tangan sebelum memasuki bus," tukasnya.

Joko menjelaskan penerapan New Normal akan memberikan dampak berbeda khususnya penyediaan armada dan penambahan frekuensi bus, mengingat pembatasan jumlah penumpang dalam satu armada. “Kami meminta dukungan penuh dari lembaga legislatif saat memfasilitasinya,” harapnya.

Kunjungan kerja Komisi D DPRD Jateng dimpin Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman (kiri baju putih) saat meninjau kesiapan pelayanan Trans Jateng di Terminal Baurekso Kabupaten Kendal, awal pekan ini. (istimewa/dokumen Humas DPRD Jateng)

Cluster BRT

Selain Terminal Bahurekso Kabupaten Kendal, Komisi D DPRD Provinsi Jateng juga memantau Terminal Bawen Kabupaten Semarang. Hal yang sama disampaikan, DPRD meminta jajaran Trans Jateng menerapkan protokol kesehatan.

Sekretaris Komisi D DPRD Jateng M Chamim Irfani dalam kesempatan yang sama menjelaskan salah satu yang bisa menghambat laju pertambahan kasus positif Corona adalah menekan pergerakan manusia.

Oleh karenanya, ketika New Normal diberlakukan Trans Jateng menjadi salah satu faktor penting. “BRT itu kan salah satu pelayanan transportasi Pemerintah, jadi saat New Normal diharapkan mampu optimal melayani tapi juga memastikan tidak ada kasus baru Covid dari cluster BRT (Bus Rapid Transport). Kami tidak ingin ini,” harap Politikus PKB itu.

Soal pendapatan, dia menceritakan report pendapatan Bus Trans Jateng selama Corona mengalami penurunan hingga 65 persen. Kondisi itu merupakan konsekuensi atas pembatasan penumpang dalam satu kendaraan yaitu 15 orang dari kapasitas maksimal 40.

“Ini demi kebaikan bersama. Bismillah, ini perlu kita siapkan. Perbaikan perekonomian melalui skema New Normal disiapkan. Infrastruktur sehat juga kita siapkan bersama. Tadi, beberapa perlengkapan kebersihan dan kesehatan sudah ada, disinfeksi juga dilakukan, semoga istikomah,” katanya.

Kasi Operasional Balai Transportasi Dinhub Jateng Lambang Kurniawan menjelaskan standard operational procedure (SOP) protokol kesehatan operasional Trans Jateng sudah diterapkan. Termasuk, pemberlakuan jam operasional baru menyesuaikan protokol kesehatan.

“Kami menegaskan penumpang BRT harus menggunakan masker. Lebih baik lagi jika mereka membawa hand sanitizer pribadi,” katanya. (red)