Gus Mufti Pimpin GP Ansor Kulonprogo

Gus Mufti Pimpin GP Ansor Kulonprogo

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO – Melalui pelantikan yang berlangsung di Aula SMK Ma’arif 1 Wates, Sabtu  (9/10/2021), Gus Mufti Amri resmi memimpin Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kulonprogo masa khidmat beberapa tahun ke depan. Pelantikan dilakukan Ketua PW GP Ansor DIY, Gus Syaifudin mewakili PP GP Ansor.

Mufti Amri bersyukur GP Ansor Kulonprogo mampu mewujudkan laju pergerakan kepemudaan yang tertib berorganisasi, tertib administrasi (sebagai klaster A).

Selain itu, juga maju, mandiri, memiliki sikap patriotik dan nasionalisme yang tinggi, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinbekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kader Gerakan Pemuda Ansor harus mampu menjalankan ajaran ahlus sunnah wal jamaah yang tawassut (tengah-tengah/tidak ekstrem), tawazzun (seimbang dalam segala hal), i’tidal (tegak lurus), dan tasyammuh (toleransi), yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama.

“Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini,” kata Gus Mufti.

Dia mengakui tugas yang diembannya saat ini tidak ringan. Dibutuhkan kerja keras, kesungguhan dan semangat memegang amanah mulai dari Pimpinan Cabang, PAC dan Ranting.

Selain khidmat organisasi, hal lain yang perlu memperoleh perhatian adalah kaderisasi, kerja sama antar-banom, lembaga, instansi (pemerintah) dan stakeholder.

“Yang paling penting adalah selalu terbuka menerima masukan, petunjuk, arahan, doa dan restu dari Pimpinan Pusat GP Ansor, Pimpinan Wilayah GP Ansor DIY  dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kulonprogo,” kata Gus Mufti.

Hadir pada acara tersebut Asisten Sekda Jazil Ambar Was’an mewakili Bupati Kulonprogo, Ketua DPRD setempat, Kapolres Kulonprogo, Dandim 0731 Kulonprogo, Kepala Kantor Kemenag Kulonprogo, Waketum PBNU Muhamad Maksum Machfoedz dan Ketua PWNU DIY Fahmi Akbar Idris.

Maksum Machfoedz berpesan kader GP Ansor harus memegang komitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan urusan kebangsaan.

“Setiap pengambilan sumpah jabatan di lingkungan NU tidak pernah lepas bahkan menjadi ikrar atau janji utama kami untuk selalu setia pada NKRI dan komitmen dalam urusan kerukunan, kebangsaan dan kemasyarakatan,” kata Maksum.

Maksum Machfoedz menjelaskan tema besar Islam Nusantara bukan untuk diri sendiri atau Nahdliyin tapi untuk semua bahkan untuk perdamaian dunia.

“Kalau kita bicara konsepsi Islam Nusantara tentu ada beberapa tafsir. Islam Nusantara untuk memayungi  aliran, paham Islam Ahlusunnah wal Jamaah yang karakternya jelas, apresiatif lokalistik,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DIY Muhamad Syaifudin berpesan kader Ansor agar meluruskan niat, karena niat menjadi role on based dalam setiap tindak dan laku di organisasi ini.

“Jangan pernah berharap keuntungan materi dari Ansor, karena Ansor adalah wadah untuk pengabdian dan mencari keberkahan,” ujarnya. (*)