Guru Terduga Terlibat Terorisme Ternyata Jadi Idola Siswa
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – R, seorang oknum guru sebuah SD swasta terkenal di Wonosari Gunungkidul yang diduga terlibat jaringan teroris, ternyata selama ini justru menjadi guru idola bagi siswa-siswanya.
Sebagaimana diakui Joko Kriswanto selaku kepala sekolah dimana R mengajar, menilai R berperilaku baik dan selama ini justru merupakan guru idola bagi siswa maupun wali murid. Menurutnya, R mulai mengajar sejak tahun 2007 lalu. Awalnya ia guru Bahasa Inggris, namun karena kurikulum SD bahasa Inggris ditiadakan, maka ia kini menjadi guru Bahasa Tahfidz.
“Hafalan Al-Qur'annya juga sangat bagus. Tetapi saya tidak tahu kok ada informasi seperti itu. Terus terang kami juga sangat kaget, karena selama ini perilaku R tidak mencerminkan mengikuti aliran-aliran tertentu. Kami baru tahu kemarin sore justru dari media sosial," kata Joko Kriswanto pada wartawan, Selasa (15/2/2022).
Menurut Joko Kriswanto, R juga dikenal disiplin dalam mengajar. “Seperti guru yang lain, selalu sampai sekolah pukul 07.30 dan pulang pukul 14.00 WIB. Selama ini juga banyak aktivitas di luar jam mengajar di kelas, seperti futsal, mabit (malam bina iman dan taqwa, red) dan kegiatan sekolah lainnya,” tambah Joko.
Joko menambahkan, di saat mendapatkan jadwal ceramah, R tidak pernah menyinggung mengenai hal-hal yang ekstrem. Apa yang diajarkan sesuai dengan tuntunan agama. "Beliau juga selalu mengingatkan sholat pada anak-anak ketika sudah adzan, dan cukup membuat anak-anak disiplin," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap terduga teroris warga Padukuhan Jimbaran, Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong pada Senin (14/2/2022). Adapun terduga teroris yang ditangkap merupakan laki-laki berinisial R, seorang pendidik di salah satu Sekolah Dasar (SD) swasta terkenal di Kota Wonosari.
R ditangkap oleh petugas di Jalan Tambakromo saat akan pergi ke sekolah. Usai penangkapan, petugas langsung melakukan penggeledahan di rumah yang bersangkutan. Penggeledahan disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat, dukuh, dan keluarganya.
Tokoh setempat, Suharto, mengatakan beberapa orang tersebut mendatangi tokoh masyarakat untuk meminta izin melakukan penggeledahan. “Saya dan masyarakat setempat diminta menyaksikan,” kata Suharto.
Hanya, diakui saat proses penggeledahan, pihaknya tidak melihat R. “Waktu penggeledahan itu yang bersangkutan (R) kemungkinan sudah diamankan,” jelasnya.
Petugas mengamankan buku-buku keagamaan dan laptop saat penggeledahan. Waktu penggeledahan sendiri hanya sekitar 1 jam, dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam jumlah banyak.
Sementara itu, dukuh setempat, Suparno, mengatakan yang diamankan di antaranya buku keagamaan, dokumen-dokumen pribadi, busur panah yang sudah rusak dan baju kaos lengan panjang.
Selama penggeledahan, seluruh keluarga, baik isteri, kedua orangtua dan anaknya yang masih kecil juga ikut menyaksikan. Keluarga sendiri saat itu terlihat kaget karena tidak menyangka R bisa terlibat kegiatan terlarang tersebut.
“Saya tidak menyangka kalau dia bisa terlibat seperti ini. Sebab selama ini untuk sosialnya di masyarakat bagus sekali di sini,” papar Suparno.
R sendiri merupakan warga asli Padukuhan Jimbaran. Selama ini ia dikenal baik di lingkungannya. Aktivitas harian R sendiri seperti warga kebanyakan. Pagi pergi bekerja dan pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah itu, R melanjutkan mengurus 4 ekor sapi peliharaannya. (*)