Germas Kibas Komitmen Perangi Stunting

Germas Kibas Komitmen Perangi Stunting

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Puskesmas Sedayu 2 Bantul dan masyarakat sekitar mendeklarasikan Gerakan Masyarakat  Sehat (Germas) bebas stunting, Sabtu (10/12/2022), di Kalurahan Argodadi.

Bagian Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Sedayu 2, Yoyok Prasetyo SKM, Selasa (13/12/2011), mengatakan deklarasi diisi dengan senam sehat kebugaran dan sosialisasi kepada peserta terkait pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, juga tentang stunting, ciri serta penanganannya.

Program yang diinisiasi oleh Poltekkes Kemenkes RI ini kemudian diimplementasikan dalam Gerakan Kesehatan Cegah Stunting (Gema Canting).

"Kami pertajam lagi gerakan nasional ini dengan gerakan Germas Kibas yakni Gerakan Masyarakat Stop Kematian Ibu, Bayi dan Stunting," kata Yoyok.

Melalui gerakan ini pihaknya mengajak wanita hamil, perempuan usia subur dan  remaja putri untuk mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet atau selama tiga bulan.

Kepada perempuan hamil diminta rutin melakukan pemeriksaan, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif kepada bayi yang dilahirkan, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, ada jamban sehat serta rajin mengunjungi Posyandu baik remaja ataupun lansia.

Deklarasi Gerakan Masyarakat  Sehat (Germas) bebas stunting di Sedayu Bantul. (istimewa)

Sementara Kepala Puskesmas Sedayu 2, dr Yosep Donny Kurnia Sandya, mengatakan pihaknya berkomitmen secara aktif dan gencar mengajak masyarakat bersama-sama mencegah stunting, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB).

"Kita terus gencar mengkampanyekan soal stunting, AKI dan AKB kita tekan bersama. Peran semua pihak sangat diperlukan," katanya.

Sedangkan Iswanto selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI mengatakan kegiatan ini juga bagian dari transfer ilmu dari kampus ke masyarakat.

"Harapannya semua turut terlibat dalam Germas sehingga stunting, AKI dan AKB yang masih jadi permasalahan di Bantul bisa diatasi," katanya. (*)