Geopark Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Warga

Geopark Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Warga

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Adanya geopark nasional dan UNESCO Global Geopark ( UGG) terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Geowisata menjadi sumber pendapatan masyarakat dan daerah, tempat geopark itu berada.

“Karena itu Pemkab Kebumen dan Badan Riset Inovasi Nasional ( BRIN) berupaya bersinergi meningkatkan status Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong menjadi UGG Karangsambung Karangbolong,” papar Junaedi Faturahman, Pelaksana Harian Kepala Badan Pengelola GNKK di Dinas Komunikasi dan Informatika Kebumen, Kamis (11/11/2021).

Menurut Junaedi, bukti empiris hal itu bisa dilihat di UGG Gunung Sewu, di Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri dan Pacitan. Berkat adanya geopark, perekonomian warga meningkat.

"Angka kemiskinan di Gunung Kidul, tiap tahun turun 1 persen, karena geowisata geopark," paparnya.

Sementara Ir Chusni Anshori, MT, Peneliti Utama pada Kantor Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN Karangsambung mengungkapkan, di beberapa negara yang terdapat geopark juga menunjukkan tren peningkatan kesejahteraan masyarakat karena geowisatanya.

Kunjungan wisatawan dari luar kawasan geopark, berperan lebih besar, meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah. Geopark yang berfungi edukasi, konservasi dan pemberdayaan masyarakat, harus mendapatkan dukungan BRIN.

“Kawasan Kampus Geodeversitas Indonesia di Karangsambung, menjadi bagian dari pengembangan GNKK menjadi UGG Karangsambung Karangbolong,” jelasnya.

Menurut Chusni, geowisata Gunung api purba di Nglanggeran, Gunung Kidul, contoh konservasi dan edukasi yang memberikan pendapatan masyarakat dan daerah. Bekas lahan tambang batu andesit, dijadikan geowisata, sehingga batuan purba, tidak lagi dieksploitasi, tetapi menjadi sarana edukasi.

Chusni mengatakan, BRIN sedang membangun Kawasan Kampus Geodiversitas Indonesia. Sarana dan prasarana riset yang berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, direncanakan memerlukan anggaran. Rp 150 miliar.

"Tempat itu bisa menjadi tempat riset, lembaga lembaga, tidak hanya perguruan tinggi, yang selama ini berlangsung," kata Chusni. (*)