Gappa Menangis Saat Dies Natalis UMBY. Ini Penyebabnya

Gappa Menangis Saat Dies Natalis UMBY. Ini Penyebabnya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Air mata Gappa tidak terbendung saat maju dan menerima penghargaan dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) saat acara tasyakuran Dies Natalis ke 35 di Kampus 1 Jalan Wates KM 10, Sedayu, Bantul, Jumat (1/10/2021).

Saat pembawa acara membacakan nama suamiya, Sarjilin, komandan Satpam UMBY, sebagai penerima penghargaan pengabdian 25 tahun,dengan berlinang air mata, Gappa maju ke tempat penyerahan penghargaan.

Air mata wanita itu kian tidak terbendung saat Wakil Rektor (Warek) Bidang Sumber Daya, Tutut Dewi Astuti M.Si, menyerahkan tanda jasa pengabdian 25 tahun dan piagam penghargaan. Gappa menerimanya dengan tangan gemetaran.

"Suaminya, Bapak Sarjilin, komandan Satpam, meninggal dunia beberapa waktu lalu. Dan hari ini isterinya mewakili menerima penghargaan," kata Widarta MM, Kepala Humas UMBY, kepada koranbernas.id di lokasi.

Selain Sarjilin, ada 12 orang tenaga kependidikan (tendik) yang juga menerima penghargaan untuk masa pengabdian 25 tahun, 30 tahun dan 35 tahun.

Selain penyerahan penghargaan, tasyakuran dies natalis juga ditandai dengan pemotongan tumpeng serta sambutan dari Rektor UMBY, DR Alimatus Sahrah.

"Penekanan dalam dies natalis ke 35 tahun ini adalah menjadi kampus sociopreneur. Penekanannya adalah bagaimana kampus tidak hanya menerapkan kurikulum dan kualitas perkuliahan bagi mahasiswa,namun bagaimana Mercu Buana memberi manfaat bagi masyarakat," katanya.

"Jadi bukan mengandalkan preneur semata, tapi sosio yang berjiwa preneur," sambung Widarta.

Adapun implementasi kegiatan yang telah dilakukan diantaranya KKN yang langsung melekat pada kebutuhan masyarakat dan mendapat respon luar biasa.

Juga memberikan satu mobil milik kampus untuk dijadikan ambulans bagi masyarakat. Dan manfaatnya sangat dirasakan dalam pelayanan kesehatan, termasuk penanganan Covid-19 di wilayah Sedayu dan sekitarnya.

Sedangkan Rektor UMBY dalam sambutanya mengatakan, tasyakuran adalah acara untuk instropeksi diri, acara untuk kontemplasi, mengenang keberadaan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang hadir di dunia. Tentu adanya harapan atau tujuan dari founding fathernya.

"Saat seperti ini kita wajib mengevaluasi kembali atau me-charge kembali perjalanan UMBY sampai dies ke 35 tahun, apakah sudah sesuai dengan kehendak founding father, Bapak Probo Sutejo? Apakah kiprah UMBY dari lahir sampai 35 tahun telah mencerminkan aspirasi luhur dari pendiri UMBY ini. Dengan kalimat sederhana tapi penuh makna dititipkan UMBY ini kepada seluruh sivitas UMBY yaitu hendaklah UMBY besar dan kokoh untuk dapat Angudi Mulyaning Bangsa. Dengan semangat kalimat itu juga maka UMBY di tahun 2021 mencanangkan visi dan mengedepankan tentang sociopreneur: menjadi universitas sociopreneur yang excellence dan beneficial di tingkat nasional dan internasional," urai rektor.

Sementara ketua panitia, Anief Fauzan Rozi, mengatakan banyak kegiatan yang menjadi program kegiatan dies natalis ke 35. Diantaranya seminar nasional dan internasional, workshop, konferensi, serta berbagai lomba. Seperti lomba kurikulum berbasis OBE dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), lomba blog/web terbaik antar unit di lingkungan UMBY, penelitian dan pengabdian terbaik antar program studi, lomba dosen dan tendik berprestasi.

"Ada juga lomba Tiktok untuk anak-anak SMA sederajat dan jenis lomba lainnya," katanya. (*)