Ganjar – Mahfud dan Primbon Jawa

Mahfud MD memang menjadi tokoh populer untuk menjadi bacawapres. Sepak terjangnya sebagai Menko Polhukam yang dipandang rakyat sangat baik, selain sosoknya yang jujur, menempatkan namanya sering menjadi bahan perbincangan. Beberapa bulan terakhir ini, namanya banyak disebut sebagai tokoh potensial untuk mendampingi dua capres yang ada, yakni Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Dan hari ini sejarah mencatat, Mahfud diusung PDI-P sebagai bacawapres pendamping Ganjar. Perjodohan untuk disiapkan mengurus Negara Indonesia berlangsung hari ini.

Ganjar – Mahfud dan Primbon Jawa

LAKON panggung politik Indonesia hari ini, Rabu, 18 Oktober 2023 adalah Prof. Mahfud MD. Mengenakan hem batik lengan panjang warna dominan hijau, Mahfud dinobatkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi bakal calon wakil presiden, pendamping capres Ganjar Pranowo. Warna hem batik Mahfud, seakan ingin menegaskan posisinya sebagai representasi Nahdlatul Ulama yang relatif “menguasai” Provinsi Jawa Timur. Lengkaplah kombinasi nasionalis-religius. Ganjar merepresentasikan kelompok nasionalis, sedang Mahfud kelompok religius. Harapannya, PDI-P akan mendapat keuntungan mendulang pendukung dari Jawa Timur.

Mahfud MD memang menjadi tokoh populer untuk menjadi bacawapres. Sepak terjangnya sebagai Menko Polhukam yang dipandang rakyat sangat baik, selain sosoknya yang jujur, menempatkan namanya sering menjadi bahan perbincangan. Beberapa bulan terakhir ini, namanya banyak disebut sebagai tokoh potensial untuk mendampingi dua capres yang ada, yakni Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Dan hari ini sejarah mencatat, Mahfud diusung PDI-P sebagai bacawapres pendamping Ganjar. Perjodohan untuk disiapkan mengurus Negara Indonesia berlangsung hari ini.

Lima tahun lalu, ketika Presiden Jokowi mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, Mahfud sudah diminta datang ke istana dan bersiap diumumkan namanya sebagai bacawapres mendampingi capres Jokowi. Pada menit-menit terakhir menjelang pengumuman, peta politik berubah drastis. Yang menjadi bacawapres kemudian adalah Ketua MUI Ma’ruf Amin. Tentu, Mahfud memendam rasa kecewa. Barangkali, ini sebabnya Mahfud tidak segera mengiyakan pinangan PDI-P lewat berbagi cara untuk menjadi bacawapres pendamping Ganjar.

Perjodohan Ganjar-Mahfud, yang berlangsung hari ini, Rabu Pahing, bertepatan dengan tanggal 2 Bakda Mulud tahun 1957 Jimawal, bila dilihat menurut primbon Jawa, memiliki makna positif (baik) dan negatif (tidak baik).

Kalau Anda bertanya melalui Bard, sebuah program besutan Google yang mengandalkan kecerdasan buatan -- Artificial Intelligence (AI), akan muncul jawaban seperti ini.

Menurut primbon Jawa, hari Rabu pahing 2 Bakda Mulud baik untuk beberapa hal, antara lain:

  • Membuat seser dan jala. Menurut kepercayaan Jawa, seser dan jala yang dibuat pada hari Rabu pahing 2 Bakda Mulud akan berpotensi untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak.
  • Mendirikan rumah. Bulan Bakda Mulud dan Ruwah termasuk bulan baik dan bulan Dulkaidah adalah bulan yang cukup baik. Sedangkan bulan Besar termasuk sebagai bulan yang sangat baik untuk memulai mendirikan rumah.
  • Bercocok tanam. Bulan Bakda Mulud termasuk bulan yang baik untuk bercocok tanam, terutama untuk tanaman padi.
  • Membangun usaha. Bulan Bakda Mulud termasuk bulan yang baik untuk membangun usaha, terutama untuk usaha yang berhubungan dengan pertanian.
  • Melakukan perjalanan jauh. Bulan Bakda Mulud termasuk bulan yang baik untuk melakukan perjalanan jauh.

Sebaliknya, Menurut primbon Jawa, hari Rabu pahing 2 Bakda Mulud tidak baik untuk pernikahan. Hal ini karena bulan Bakda Mulud memiliki watak yang mudah difitnah oleh orang lain, sehingga membuat kehidupan rumah tangga menjadi kurang tenang. Selain itu, hari Rabu pahing juga memiliki watak yang mudah marah dan tidak sabar.

Berikut adalah beberapa pertanda buruk yang dipercaya akan terjadi jika menikah pada hari Rabu pahing 2 Bakda Mulud:

  • Rumah tangga akan sering diwarnai pertengkaran dan perselisihan.
  • Salah satu pasangan akan menjadi bahan omongan jelek orang lain.
  • Salah satu pasangan akan meninggal dunia.
  • Salah satu pasangan akan mengalami sakit yang serius.

Namun, perlu diingat bahwa primbon Jawa hanyalah pedoman yang tidak bersifat mutlak. Pertanda buruk yang disebutkan di atas hanyalah kemungkinan saja dan tidak selalu terjadi.

Tentu, semua orang berharap hal-hal yang tidak baik tidak akan terjadi untuk perjodohan dua tokoh bangsa yang ingin berjuang untuk kebaikan Indonesia ke depan. **