Gandeng UGM, KBI Kembangkan Sistem Pertanian Berkelanjutan

Gandeng UGM, KBI Kembangkan Sistem Pertanian Berkelanjutan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menggandeng Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan program Integrated Farming System atau sistem pertanian berkelanjutan di DIY. Program yang dimulai sejak tiga tahun terakhir ini dipusatkan di Selopamioro Bantul.

“Program ini merupakan pengembangan usaha peternakan berbasis ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan, integrasi agribisnis peternakan dengan pengembangan pangan lokal dan potensi wisata daerah,” ungkap Fajar Wibhiyadi, Dirut  PT KBI Persero saat memberikan bantuan alat pertanian kepada petani Selopamioro Bantul, Rabu (17/3/2021).

Perusahaan itu memberikan delapan unit bantuan mesin pengolahan hasil pertanian bagi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani di Bukit Dermo Imogiri.

Bantuan mesin dan peralatan tepat guna itu berupa mesin iris tempe, mesin spinner, mesin kupas kedelai, mesin iris pisang, mesin penepung singkong, mesin pengering,  timbangan digital dan thermogun untuk mengukur suhu permukaan bahan pangan.

Program ini tujuannya meningkatkan kemampuan peternak dalam pengelolaan usaha agribisnis peternakan. Akibat Covid-19, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terdampak.

“KBI berkomitmen mendukung pengembangan UMKM, khususnya dalam upaya mitigasi pasca Covid-19,” jelasnya.

Fajar menambahkan, program KBI merupakan bentuk  tanggung jawab sosial dan lingkungan, bagian besar dari kegiatan korporasi KBI yang mengedepankan aspek 3 P, yaitu People, Profit dan Planet.

People berarti pengembangan SDM akan terus dilakukan untuk menjadikan SDM yang berkopetensi, Profit untuk menjadikan KBI sebagai korporasi yang memiliki kinerja keuangan yang baik.

Sedangkan Planet, dalam kegiatan bisnisnya KBI tetap peduli lingkungan yang diwujudkan dalam program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Pemberian bantuan bagi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal untuk Mitigasi Pasca Covid 19 ini, merupakan salah satu visi KBI memberdayakan masyarakat yang melakukan usaha kecil.

“KBI sebagai BUMN tidak hanya melihat sebagai suatu hal tentang profit oriented saja, tapi bagaimana berkontribusi untuk negeri dan masyarakat,” ungkapnya.

Dosen FTP UGM Joko Nugroho Wahyu Kariyadi menjelaskan, fakultas tersebut memberikan pendampingan UMKM pangan lokal sejak 2018.

“Pada tahun pertama kami fokus integrated farming system, dari program pengembangan kandang ternak terpadu," jelasnya. (*)