Tetarian Yogyakarta pun Kini Jadi Desain Kain

Tetarian Yogyakarta pun Kini Jadi Desain Kain

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Artine, salah satu merek kain di Yogyakarta meluncurkan edisi terbarunya secara online, Jumat (19/3/2021). Terinspirasi dari kebudayaan tari-tarian khas budaya kota ini, Artine mengambil inspirasi utama dari empat jenis tetarian seperti Tari Golek Menak, Tari Bedaya Sapta, Tari Bedaya Tirta dan Tari Serimpi Muncar.

Pemilihan tetarian ini merunut pada sejarah panjang Yogyakarta yang memiliki kaitan erat dengan tari-tarian. Tarian Klasik gaya Yogyakarta tidak hanya dipahami sebagai sebuah seni dan ragam olah tubuh, namun juga dipandang sebagai falsafah hidup.

“Seni tari tradisional merupakan ekspresi jiwa nan indah. Menari bukan hanya menggerakkan badan semata, tapi di dalamnya tersirat beragam makna penting tentang nilai-nilai luhur budaya,” papar Erli Faniwati, founder dari Artine.

Keinginan mengangkat nilai-nilai dan khazanah kebudayaan dari tetarian itu sendiri menjadi motivasi utama Artine memvisualisasikan beragam makna dari tarian Yogyakarta ke dalam bentuk busana dan kain yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Hal ini ditambah pula dengan keprihatinan atas nilai dan budaya tari itu yang mulai dilupakan.

Menurut dia, perlu adanya aktivitas-aktivitas yang mampu dimaknai masyarakat dalam upaya memperkenalkan kembali Tari Yogyakarta.

Pada pergelaran kali ini, Artine bekerja sama dengan Kinanti Sekar, salah seorang seniman tari terkemuka di Yogyakarta.

“Peluncuran dilakukan secara virtual diharapkan dapat menjangkau antusiasme dari Kawan Artine yang berada di luar Yogyakarta, sehingga nilai-nilai di balik rilis Tetarian dapat semakin menyebarkan kebaikannya,” jelasnya. (*)