FPMI DIY Gelar Rasan-rasan Jogja, Bahas Pilkada

Hadir para kandidat yang ingin bertarung dalam Pilkada Kota Yogyakarta 27 November 2024.

FPMI DIY Gelar Rasan-rasan Jogja, Bahas Pilkada
Kegiatan Rasan-rasan Jogja menjelang Pilkada. (sariyati wijaya/koranbernas.id).

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Perkumpulan Nyala Litera Indonesia dan Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY menggelar acara Rasan-rasan Jogja.

Diskusi publik berbasis literasi bertema Menyikapi Dinamika Pilkada 2024 Menuju Pemerintahan Berkualitas dan Inklusif itu berlangsung di Pendopo Raos Djogja, Jalan Parangtritis Mergangsan Yogyakarta, Senin  (22/7/2024).

Pada acara tersebut hadir para kandidat yang ingin bertarung dalam Pilkada Kota Yogyakarta 27 November, unsur komunitas, ormas dan para politisi muda lintas partai.

Selain diskusi, kegiatan juga diisi pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua FPMI DIY Herry Fahamsyah MIP. Deklarasi berisi kesiapan masyarakat Yogyakarta menciptakan Pilkada yang damai, bersih dan berintegritas.

Pemimpin terbaik

Pertama, antipolarisasi politik dan politik identitas. Kedua, menolak politik uang dan kampanye hitam. Ketiga, mengedepankan literasi digital untuk melawan hoaks. Keempat, mengutamakan inklusivitas dan kesetaraan dan kelima menciptakan suasana nyaman, aman dan kondusif menjelang pemilu dan pascapemilu.

"Dengan deklarasi ini kami mendorong Pilkada menghasilkan pemimpin publik terbaik dan sanggup menjalankan pemerintahan yang berkualitas dan inklusif," kata Herry Fahamsyah.

Upaya menciptakan Pilkada yang berkualitas dan inklusif, menurut Herry, tidak bisa hanya dilakukan oleh penyelenggara Pemilu namun menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

"Tujuan kegiatan Rasan-rasan Jogja ini adalah  untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat calon pemilih. Lalu menanggapi atau menyikapi dinamika politik yang kemungkinan akan sangat terkait antara kandidat dengan masyarakat ketika kelak sudah masa kampanye. Serta menciptakan demokrasi secara lebih berkualitas," kata Arda Kusumawati SE, Koordinator Perkumpulan Nyala Litera Indonesia. (*)