Fokus Urus Bisnis, Pengusaha Talingkung Ini Percayakan Armadanya ke Daihatsu

Fokus Urus Bisnis, Pengusaha Talingkung Ini Percayakan Armadanya ke Daihatsu

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Man Jadda Wajada. Esti Sunyonowati A.Md, memang tidak sekalipun mengucapkan pepatah dalam Bahasa Arab yang artinya Barangsiapa bersungguh-sungguh,pasti akan mendapatkan hasil. Tapi pengusaha kuliner asal Kretek Bantul ini, sesungguhnya telah mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berbisnis.

Lulus dari program Diploma III Fisipol UGM, Esti tidak langsung terjun berwirausaha. Dia sempat bekerja di sebuah perusahaan, dan mendapat kepercayaan dari pimpinan untuk mengurus berbagai hal terkait dengan pembelian dan perawatan mobil.

Dari sinilah, Esti mengetahui banyak hal tentang dunia otomotif, terutama menyangkut harga, fasilitas dan program promo. Dia juga banyak mengenal para sales, hingga teknisi dari sejumlah merek kendaraan roda empat di Yogyakarta.

“Keluar dari pekerjaan, saya sempat menggeluti usaha rental mobil. Sempat berkembang dan sampai puncaknya sekitar 2010. Tapi seiring dengan perkembangan angkutan online, menurut saya koq mulai meredup. Jadi saya lantas banting stir, mencoba usaha baru bidang kuliner, setelah sebelumnya juga sempat mencoba usaha berdagang sembako,” katanya, dalam perbincangan santai dengan koranbernas.id, akhir Februari 2020.

Baru 4 tahun memulai usaha kuliner memasak talingkung, yakni ingkung ayam kampung, usaha ini pun semakin berkembang. Dari mulut ke mulut, ingkung ayam kampung racikan Esti semakin dikenal luas. Pelangganpun terus berdatangan. Dari kalangan sekolah, perkantoran hingga kampus, ataupun konsumen dari masyarakat umum.

Selain UGM, Esti juga kerap mendapat pesanan dari UNY dan Kantor Gubernur di Kepatihan.

“Menurut saya, kunci bisnis itu memang harus fokus dan bersungguh-sungguh. Apalagi zaman sekarang, persaingan bisnis begitu ketat,” ungkap istri seorang guru yang bertugas di wilayah Dlingo Bantul ini.

Bagi Esti, tuntutan untuk bisa fokus mengurus bisnis, tidak menemui kendala yang berarti. Urusan mobil yang dia gunakan untuk mengantar setiap pesanan, nyaris tidak ada ada masalah.

“Saya melayani pesan antar ayam talingkung. Jadi saya gak mau ribet karena mobil. Mobil harus selalu siap tanpa rewel,” katanya.

Beruntung, ia kenal baik dengan personel dealer, termasuk crew Daihatsu Jalan Magelang. Maka ketika ada persoalan dengan mobilnya, pengusaha muda ini tinggal mengontak kenalannya.

“Saya rutin memanfaatkan layanan Daihatsu Mobile Service. Bagi saya layanan ini sangat praktis. Selain jadwal servis rutin berkala, setiap ada keluhan dengan unit, saya tinggal menghubungi Mas Kasmadi. Mereka segera akan merespon dan datang ke rumah untuk melayani servis dan keluhan saya,” katanya.

Hal serupa ia lakukan beberapa bulan silam. Ia meminta bantuan ke layanan service mobile, lantaran sudah tiba saatnya servis ringan untuk Sigra nya yang baru. Maka tim teknisi dari Daihatsu Jalan Magelang pun datang ke rumahnya di Kretek Bantul.

Kasmadi, bersama Vebri dan Esti Sunyonowati, usai servis ringan berkala di Daihatsu jalan magelang. (istimewa) 

Celakanya, usai di servis, sore hari menjelang maghrib, baru ketahuan mobilnya malah tidak bisa dinyalakan. Terpaksa Esti menghubungi lagi teknisi yang sebelumnya datang.

“Saya kontak Mas Suyanto. Dan langsung disanggupi. Saya kira besok hari baru akan datang. Ternyata malam itu juga Mas Suyanto datang lagi dengan Mas Kasmadi. Saya malah kaget, apalagi saat saya telepon, Mas Suyanto teryata baru saja sampai di rumahnya di Magelang. Jarak Magelang Kretek mungkin lebih dari 100 kilometer,” cerita Esti yang mengaku terharu dengan sigapnya layanan tim dari Daihatsu Jalan Magelang.

Bukan itu saja, Esti ternyata juga mendapat kemudahan lain. Ketika di cek, ternyata accu mobil Sigranya sudah tekor. Melihat hal ini, tanpa diminta Kasmadi langsung mencoba klaim ke head office. Accu yang barupun, lalu diterima dan digunakan untuk mengganti accu Sigra milik Esti.

“Wah, ya senang sekali. Kalau tidak diganti, saya kan harus beli sendiri. Paling tidak sekitar 400 ribu. Lumayan banget,” lanjut Esti yang sekarang mengaku memiliki 3 unit mobil Daihatsu. Satu adalah Sigra dan sisanya Xenia.

Pengalaman lainnya, juga dirasakan wanita enerjik ini. Suatu ketika mobilnya mengalami accident. Tidak mau repot, wanita berkacamata yang ramah ini, juga meminta bantuan dari Tim Daihatsu.

“Dari dulu, saya kalau beli mobil pasti sekalian asuransi. Jadi saya bisa tenang. Apalagi kawan-kawan di dealer selalu siap membantu, termasuk mengurus perbaikan dan klaim asuransinya. Saya bisa fokus mengurus pekerjaan atau usaha saya,” lanjutnya.

Bagi Esti, layanan dari dealer, sejauh ini sangat baik dan nyaman. Mulai dari pemilihan unit hingga perawatan, ia rasakan sangat baik dan mampu memenuhi keinginannya sebagai wiraswatawati. Pemilihan unit misalnya, ia tinggal menyampaikan kebutuhannya secara detail terkait fungsi mobil yang akan dibeli.

Sudah tentu, fungsi kendaraan ini, juga diperhitungkan dengan harga serta cara pembayaran yang bisa dipilih.

“Saya selalu membeli dengan sistem kredit dan sekaligus saya asurasikan. Mobilnyapun saya pilih yang harganya terjangkau, irit bahan bakar, dan dikenal tangguh. Dengan cara itu, saya bisa menghitung-hitung bisnisnya. Berapa kemampuan membayar angsuran bulanan, dan berapa saya bisa mendapatkan pemasukan dengan membeli mobil itu. Alhamdulillah selama ini tidak pernah meleset,” kata Esti yang mengaku sudah berencana membeli unit baru lagi dalam waktu dekat ini. (SM)