Film Rumah Dinas Bapak Diadaptasi dari Kisah Nyata, Perpaduan Unik Komedi dan Horor
Proses produksi film di Blora Jawa Tengah meskipun cerita aslinya berlatar Blitar Jawa Timur.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Film Rumah Dinas Bapak yang disutradarai oleh Bobby dan diadaptasi dari kisah nyata komedian Dodit Mulyanto, menjanjikan pengalaman sinematik yang tak biasa bagi penonton Indonesia.
Dengan menggabungkan elemen komedi, horor dan drama keluarga, film ini menantang batas-batas genre konvensional dan menghadirkan cerita yang khas Indonesia.
Putri Ayudya yang memerankan karakter Ibu mengungkapkan tantangan unik dalam produksi film ini. "Tantangan terbesar adalah menahan tawa dan beradaptasi dengan perubahan genre yang cepat dalam satu adegan," ujarnya seusai pemutaran Rumah Dinas Bapak di Jogja City Mall, Sabtu (10/8/2024).
Pernyataan ini menggambarkan kompleksitas narasi film yang menuntut fleksibilitas akting tingkat tinggi dari para pemainnya.
Proses produksi film ini berlangsung selama 20 hari di Blora Jawa Tengah, meskipun cerita aslinya berlatar di Blitar Jawa Timur. Keputusan ini menunjukkan fleksibilitas tim produksi dalam mencari lokasi yang tepat untuk menghidupkan visi sutradara, sambil tetap mempertahankan esensi cerita asli.
Kejadian nyata
Yang menarik, Rumah Dinas Bapak 90 persen dari ceritanya berdasarkan kejadian nyata dari kehidupan Dodit Mulyanto. Sadana Agung Sulustya sebagai pemeran Sugeng menekankan proses kolaboratif dalam pengembangan naskah. "Dodit dan Mas Bobby melibatkan seluruh pemeran untuk membangun naskah bersama," jelasnya.
Pendekatan ini tidak hanya memperkaya narasi, tetapi juga memastikan autentisitas dalam penyampaian cerita.
Untuk memastikan kualitas humor, tim produksi merekrut Erwin Wu dan Dodit sebagai konsultan komedi. Langkah ini menunjukkan keseriusan produksi dalam menyeimbangkan aspek komedi dengan elemen drama dan horor yang ada dalam film.
Octaviaus Fransiskus, yang memerankan Dodit kecil, membagikan pengalaman mistis selama syuting di hutan kayu jati. Pengalaman ini menambah lapisan intrik pada produksi film, sekaligus memperkuat elemen horor yang diusung.
Putri Ayudya menyoroti pesan utama film ini tentang pentingnya keluarga. "Setiap keluarga punya keanehannya sendiri. Semua anggota keluarga punya cara, sikap, dan kebiasaan sendiri. Tapi bagaimana pun, keluarga itu nomor satu," tegasnya.
Khas Indonesia
Pesan ini menjadikan Rumah Dinas Bapak lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga refleksi mendalam tentang dinamika keluarga Indonesia.
Dengan menggabungkan kisah nyata, humor khas Indonesia, sentuhan horor, dan pesan keluarga yang universal, Rumah Dinas Bapak menawarkan potret unik kehidupan Indonesia.
Film ini tidak hanya menantang para aktornya untuk memberikan performa terbaik, tetapi juga mengajak penonton untuk tertawa, merinding, dan merenungkan nilai-nilai keluarga dalam satu pengalaman sinematik yang komprehensif.
Film Rumah Dinas Bapak berpotensi menjadi tonggak baru dalam perfilman Indonesia, membuktikan bahwa cerita lokal dengan eksekusi yang baik dapat menghasilkan karya yang menghibur sekaligus bermakna. (*)