Film "1 Kakak 7 Ponakan" Relevan dengan Generasi Sandwich

Syuting dimulai Juli 2024, diperkirakan rampung akhir tahun. Rencana tayang awal 2025.

Film "1 Kakak 7 Ponakan" Relevan dengan Generasi Sandwich
Konferensi pers film 1 Kakak 7 Keponakan di JAFF 2024. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dunia perfilman Indonesia siap menyambut film 1 Kakak 7 Ponakan, sebuah drama keluarga yang diadaptasi dari karya legendaris Arswendo Atmowiloto.

Diproduksi oleh Mandela Pictures bekerja sama dengan Cerita Films, tema film itu relevan dengan kehidupan masyarakat modern khususnya generasi sandwich.

Menggandeng Yandy Laurens sebagai sutradara, film ini mengisahkan perjuangan seorang paman, Moko (diperankan oleh Chicco Kurniawan), yang harus merelakan mimpinya demi mengasuh tujuh keponakan.

Drama ini tak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menggali isu-isu komunikasi keluarga yang sering kali menjadi tabu.

Keluarga Cemara

Yandy Laurens yang sebelumnya sukses dengan Keluarga Cemara, saat ditemui wartawan Sabtu (7/12/224) menyebutkan 1 Kakak 7 Ponakan adalah proyek istimewa.

"Ketika menonton karya Mas Arswendo, saya mencoba mengadopsi isi hatinya -- apa yang beliau ingin sampaikan. Esensinya tetap relevan hingga kini," ungkap Yandy.

Tidak hanya fokus pada tantangan generasi sandwich, film ini juga mengangkat nilai-nilai cinta, pengorbanan dan arti penting komunikasi dalam keluarga.

“Melalui kisah ini, kami ingin membuka ruang diskusi bagi penonton untuk membicarakan isu-isu keluarga yang mungkin sulit diungkapkan," tambanya.

Warisan

Bagi Yandy Laurens, 1 Kakak 7 Ponakan lebih dari sekadar film. "Film ini adalah warisan, baik dari Mas Arswendo maupun untuk generasi kita sekarang. Harapannya, penonton bisa terhubung dengan cerita dan membawa nilai-nilai itu ke dalam kehidupan mereka,” lanjutnya.

Film ini dibintangi oleh aktor-aktor berbakat seperti Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Fatih Unru, Freya JKT48, Ringgo Agus Rahman dan Maudy Koesnaedi. Para pemain terlibat dalam proses reading intensif untuk mendalami karakter mereka.

Lachman G Samtani dari Mandela Pictures menyatakan proyek tersebut menjadi kolaborasi pertama mereka dengan Cerita Films. “Kami yakin cerita ini punya nilai yang kuat untuk disampaikan ke generasi masa kini,” ujar Lachman.

Suryana Paramita sebagai produser Cerita Films mengungkapkan kebanggaannya bisa menghidupkan kembali karya Arswendo.

Sangat spesial

“Kami merasa semangat saat mengetahui bahwa Mandela Pictures berencana mengembangkan cerita ini. Kesamaan visi membuat kolaborasi ini sangat spesial," ujarnya.

Syuting dimulai Juli 2024 dan diperkirakan rampung akhir tahun dengan rencana tayang awal 2025. Dukungan dari investor besar seperti Legacy Pictures, Visual Media Studio, dan StickEarn memperkuat keyakinan bahwa film ini akan menjadi karya berkualitas.

Chicco Kurniawan mengaku banyak belajar dari film ini. “Prosesnya sangat menyentuh. Saya belajar tentang hubungan keluarga, komunikasi, dan juga pandangan saya terhadap karier,” ujar Chicco.

Dia berpesan jangan lupa mengikuti perkembangan terbaru melalui akun resmi Mandela Pictures dan Cerita Films. Film ini bukan hanya tontonan, tetapi undangan untuk kembali menghangatkan hubungan dengan keluarga. (*)