Festival Candi Kembar Plaosan Upaya Menghidupkan Desa Wisata
Seniman yang terlibat dalam acara ini adalah Ki Mujar Sangkerta.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Desa Wisata Purwodadi Bugisan Prambanan menjadi saksi bisu dari kekayaan budaya dan kesenian Indonesia sehubungan digelarnya Festival Candi Kembar Plaosan ke-5 (FCK#5). Event yang berlangsung 6-8 September 2024 itu bertema Ngrawat Budaya, Nyengkuyung Alam, Nggayuh Lestarining Desa Wisata.
Pada acara ini tidak hanya ditampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, tetapi juga diisi ajakan untuk melestarikan alam dan mengembangkan desa wisata.
Salah seorang seniman yang terlibat dalam acara ini adalah Ki Mujar Sangkerta. Sebagai penata artistik dia ingin menciptakan suasana yang unik dan harmonis dengan alam melalui instalasi seni yang terbuat dari material alami dan etnik.
"Saya berharap pengunjung dapat merasakan kekayaan budaya dan kesenian Indonesia yang kaya dan beragam," kata Ki Mujar Sangkerta.
Acara menarik
Festival menampilkan berbagai acara menarik seperti lomba mewarnai, tari Konyol Ayu, gejog lesung, tari Mbukak Ombo, tari Sorak Gumyak, jathilan Dulang Cempaka. Selain itu, juga akan ada pameran produk-produk unggulan kuliner dari warga Bugisan dan sekitarnya.
"Kami ingin menampilkan kekayaan kuliner lokal dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini," ujarnya.
Festival ini juga melibatkan warga setempat. Pihaknya ingin meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat melestarikan budaya dan alam.
"Kami berharap festival ini dapat menjadi acara yang sukses dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung," ujarnya. Pada hari pertama festival, pengunjung dapat menikmati lomba mewarnai dan pentas tari.
Bibit pohon
Hari ketiga, pengunjung dapat menikmati jathilan Kuda Santosa, musik etnik Pring Sedapur, musik etnik patrol Jember IKPMJ Jember, Best Kustik, GS Utama 'Remember Entertainment', Discovery of Shally dan pesta kembang api serta api unggun.
Festival Candi Kembar Plaosan ke-5 (FCK#5) diharapkan menjadi acara yang sukses dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung.
"Saya berharap festival ini dapat menjadi ajang untuk melestarikan budaya dan alam serta mengembangkan desa wisata di daerah ini," harapnya. (*)