Enam Tema Diangkat dalam Debat Pilkada Bantul

KPU berkomitmen melibatkan seluruh elemen masyarakat menyusun materi debat.

Enam Tema Diangkat dalam Debat Pilkada Bantul
Peserta FGD tahap pertama dalam rangka Menyusun Materi Debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul melakukan berbagai persiapan menjelang berlangsungnya debat Pilkada Bantul 2024. Setidaknya ada enam tema pembahasan yang akan diangkat sebagai materi debat.

“Tema yang menjadi pokok pembahasan adalah ekonomi dan lingkungan, pariwisata, pertanian, peternakan, kelautan, kesejahteraan, kemiskinan, infrastruktur, politik serta reformasi birokrasi," kata Joko Santosa MH I, Ketua KPU Bantul.

Materi Materi Debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024 itu sudah dibahas melalui Focus Group Discussion (FGD) tahap pertama, Kamis (17/10/2024), di Hotel Grand Rohan Yogyakarta. Tujuannya untuk menggali informasi dan kolaborasi isu-isu yang berkembang di Kabupaten Bantul.

Menurut Joko, KPU berkomitmen melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menyusun materi debat pilkada. Tema debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon secara umum merujuk visi, misi dan program Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul yang sudah disusun oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Pertama kali

FGD pertama kali ini dilibatkan Bappeda Bantul, Kejaksaan, Bakesbangpol, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, Bawaslu Bantul, Bagian Tapem Pemda Bantul, Forum Komunikasi Desa Wisata, Kadin Bantul, PDM, PCNU Bantul, Ketua Yayasan Projotamansari, Ikatan Ahli Perencanaan wilayah (IAP) Bantul.

Kemudian, KNPI Bantul, HIKMI Bantul, Paguyuban Panewu, Paguyuban Pamong Kalurahan, Ketua Paguyuban Dukuh, Komunitas Petani Bantul, LO dan Tim Kampanye 1, LO dan Tim Kampanye 2, LO dan Tim Kampanye 3, Komunitas Peduli Sampah, Sigab Indonesia Bantul, Ciqal  Bantul serta  Gerkatin Bantul.

Joko menjelaskan sebelum FGD penyusunan materi debat dilaksanakan, pihaknya menetapkan tim perumus dan panelis yang berasal dari  profesional, akademisi dan tokoh masyarakat.

Mereka adalah Dr Zamzam Afandi dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Agr Sri Peni Wastuningsih akademisi dari Universitas  Gadjah Mada, Juang Gagah Mardhika M Si dari APMD (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa).

Memajukan daerah

Selain itu, juga ada Dr Phil Ridlo Al Hamdi dari UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr M Najih Farihanto dari UAD (Universitas Ahmad Dahlan), Ninik SS dari Sigab (Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel), Fera Nurficahyanti Nurcahyo MM dari HIKMI Bantul serta  Hifdzil Alim dari HICON Law & Police Strategi.

Wuri Rahmati Msc selaku Ketua Divisi Sosdiklih Partisipasi masyarakat dan SDM KPU Bantul secara lebih detail menjelaskan seputar tema debat. Pertama, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua, memajukan daerah.

Ketiga, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Keempat, menyelesaikan persoalan daerah. Kelima, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten, provinsi dengan nasional. Keenam, memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)