Ekonomi Sirkular Menjadi Kunci Kemitraan Strategis antara GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga

Ekonomi Sirkular Menjadi Kunci Kemitraan Strategis antara GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga
Foto bersama seusai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung Selasa (15/4/2025) di kantor PT Supa Surya Niaga, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SIDOARJO -- Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan PT Supa Surya Niaga untuk mendorong ekonomi sirkular dan memperkuat peran offtaker dalam peningkatan standar komoditas rempah Indonesia.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung Selasa (15/4/2025) di kantor PT Supa Surya Niaga, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menandai komitmen bersama untuk menciptakan terobosan baru dalam pengelolaan komoditas yang berkelanjutan.

Kemitraan ini hadir di tengah tren global yang semakin menuntut produk ramah lingkungan dengan standar keamanan pangan yang ketat. Indonesia sebagai produsen rempah terbesar di dunia menghadapi tantangan untuk memenuhi standar internasional sekaligus memastikan kesejahteraan petani lokal.

"Kami melihat Supa Surya Niaga sebagai offtaker memiliki visi yang sama dalam mendorong ekonomi sirkular," ujar Sidi dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (18/4/2025).

 "Melalui kerja sama ini, kita tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas dan nilai komoditas, tetapi juga memastikan adanya pasar yang jelas bagi produk-produk yang dihasilkan dengan praktik berkelanjutan. Ini akan memberikan insentif yang kuat bagi petani untuk terus mengadopsi model produksi yang ramah lingkungan sehingga berdampak bagi ekonomi dan ekologi," tambahnya.

Sementara itu, Owner PT Supa Surya Niaga, Kris Supa, menekankan potensi besar komoditas organik Indonesia di pasar global.

"Supa Surya Niaga percaya bahwa komoditas Indonesia yang diproduksi secara organik memiliki potensi yang sangat besar di pasar global. Kemitraan ini memungkinkan kami untuk mendapatkan akses ke komoditas yang diproduksi secara organik dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial," jelasnya.

Penguatan Petani Lokal

Salah satu tujuan utama kerja sama ini adalah untuk mensukseskan exit strategy mitra GEF SGP Indonesia di tingkat tapak. Exit strategy ini difokuskan pada peningkatan kapasitas petani melalui pengembangan rantai nilai komoditas dan penjaminan permintaan pasar yang berkelanjutan.

Program ini tidak sekadar memberikan bantuan jangka pendek, tetapi membentuk ekosistem yang memungkinkan petani untuk mandiri dan berdaya saing di pasar global. Dengan pendekatan ini, keberlanjutan program tetap terjaga meski masa dukungan GEF SGP telah berakhir.

Standar Keamanan Pangan FSSC 22000

Dalam rangka implementasi butir-butir MoU, kedua belah pihak akan memusatkan perhatian pada penerapan skema keamanan pangan FSSC 22000. Standar internasional ini ditujukan untuk menjamin keamanan produk pangan secara menyeluruh, mulai dari tahap produksi di tingkat petani hingga proses distribusi dan konsumsi.

Sebagai langkah awal implementasi, para petani akan menerima sosialisasi dan pelatihan komprehensif mengenai persyaratan dan praktik terbaik dalam skema keamanan pangan FSSC 22000. Petani yang berhasil mengadopsi dan memenuhi standar yang ditetapkan akan memiliki kesempatan untuk memasok hasil panen mereka kepada PT Supa Surya Niaga.

Perusahaan kemudian akan bertanggung jawab atas pengelolaan lebih lanjut serta pemasaran produk tersebut, baik di pasar domestik maupun internasional. Model bisnis ini menciptakan jaminan pasar bagi petani sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas yang dibutuhkan.

Mendorong Sertifikasi Hijau

Upaya peningkatan standar komoditas tidak berhenti pada keamanan pangan. Kedua belah pihak juga berkomitmen untuk mendorong berbagai sertifikasi hijau melalui Sertifikasi Organik yang fokus pada standar produksi yang ramah lingkungan, dan Sertifikasi Fairtrade yang berfokus pada kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan para petani dan pekerja.

Penerapan standar-standar ini tidak hanya meningkatkan nilai jual produk di pasar global, tetapi juga memastikan bahwa praktik pertanian yang diterapkan tidak merusak lingkungan dan memberikan kompensasi yang adil kepada petani.

Kemitraan antara GEF SGP Indonesia dan PT Supa Surya Niaga diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif dalam menghubungkan upaya pelestarian lingkungan dengan permintaan pasar. Melalui pendekatan ekonomi sirkular, kolaborasi ini bertujuan memperkuat peran offtaker dalam menciptakan rantai nilai komoditas yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua pihak.

"Kemitraan ini menunjukkan bahwa kepentingan bisnis dan lingkungan dapat berjalan selaras," kata dia. 

Dengan memastikan adanya permintaan pasar yang stabil untuk produk berkelanjutan, akan tercipta insentif ekonomi bagi praktik ramah lingkungan yang pada akhirnya menguntungkan semua pihak.

Model kolaborasi ini juga sejalan dengan tren global yang semakin menekankan pentingnya praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Di tengah meningkatnya kesadaran konsumen akan isu lingkungan dan sosial, produk yang dihasilkan dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar global.

Dengan kemitraan strategis ini, Indonesia selangkah lebih maju dalam memperkuat posisinya sebagai produsen komoditas rempah berkualitas tinggi yang diproduksi secara berkelanjutan di pasar global. (*)