Dukung Kustini-Sukamto, 500 Kiai dan Gus NU Sleman Gelar Doa Bersama dan Kenduri

Pasangan Kustini-Sukamto merupakan pilihan yang harus diperjuangkan oleh warga nahdliyyin.

Dukung Kustini-Sukamto, 500 Kiai dan Gus NU Sleman Gelar Doa Bersama dan Kenduri
Ratusan kiai dan gus Nahdlatul Ulama (NU) Sleman menggelar doa bersama dan kenduri di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Sekitar 500 kiai dan Gus Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Sleman menggelar doa bersama dan kenduri di Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi, Sabtu (12/10/2024) siang.

Acara yang dihadiri lebih dari 500 ulama itu sebagai wujud dukungan kepada pasangan Kustini Sri Purnomo dan Sukamto pada Pilkada Sleman 2024.

Panitia doa bersama sekaligus Ketua Tim Konsolidasi Pemenangan Nahdliyyin Sleman, Mohammad Alfuniam yang akrab disapa Gus Niam, menyampaikan pasangan Kustini-Sukamto merupakan pilihan yang harus diperjuangkan oleh warga nahdliyyin.

Ini karena kedua sosok tersebut telah menunjukkan komitmen serius melibatkan NU dalam agenda pembangunan dan pengembangan kegiatan keagamaan di lima tahun mendatang.

Perhatian khusus

Gus Niam juga menyampaikan bentuk perhatian Kustini Sri Purnomo kepada NU sudah terlihat pada periode pertama memberikan perhatian khusus melalui program peningkatan kesejahteraan untuk Rois-Rois di Kabupaten Sleman.

Meskipun belum maksimal karena terpotong masa menjabat dan karena pandemi pada awal kepemimpinan, namun Kustini Sri Purnomo dianggap telah menunjukkan goodwill terhadap NU Sleman.

“Tentu ke depan kita berharap seluruh kekuatan Nahdliyyin di Sleman dapat bersatu, kita bisa memiliki pemimpin yang memperhatikan dan mengembangkan NU ke depan khususnya dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi dan peningkatan usaha,” terang Gus Niam.

Penasihat TKP Nahdliyyin Sleman, KH Sularno, menyampaikan Nahdlatul Ulama memiliki jamaah yang sangat besar. Jamaah tersebut harus bersatu, bersinergi dan menghimpun potensi dengan manajemen organisasi yang baik.

Pemimpin NU

“TKP ini beranggotakan 22 orang yang terdiri dari para kiai, akademisi, aktivis, pengasuh pesantren, banom dan penggerak NU. Bertujuan mengkomunikasikan kepentingan politik. InsyaAllah apa yang kita cita-citakan untuk memiliki pemimpin Sleman yang dari NU akan terwujud,” ujar Sularno.

Senada dengan KH Sularno, perwakilan PWNU DIY KH Nurjamil Dimyati menegaskan dirinya memiliki semangat menghadapi pilkada 2024 setelah melihat pemaparan TKP PCNU Sleman. “Apalagi semua kiai dan gus se-Sleman bisa kompak hadir seperti ini menjadi semangat saya. Semangat ini sudah berkibar dan jangan sampai kalah,” tegas Nurjamil.

Kustini Sri Purnomo menyampaikan keseriusannya untuk meneruskan perjuangan yang tertuang di visi dan misinya. Hal ini sebagai wujud keberpihakan dan komitmennya untuk kebesaran NU.

“Perhatian untuk NU akan kami berikan semaksimal mungkin dan akan kami tingkatkan,” tambah Kustini. Sedangkan Sukamto menegaskan dirinya dan Kustini akan mengawal  perda pesantren bisa terwujud. (*)