Dua Varietas Mangga Ini Hanya Ada di Keraton Yogyakarta
Mangga Cempura dan Semar daunnya ramping. Ranting menjulang ke atas. Buahnya cenderung lebih kecil. Rasanya sangat manis.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyerahkan Tanda Daftar Varietas (TDV) Mangga Keraton Yogyakarta yaitu Cempura dan Semar. Keduanya merupakan varietas lokal asli daerah tersebut yang sejak lama sudah menjadi kebanggaan masyarakat.
TDV itu diterima Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono dan disaksikan Pj Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwadi, pada acara Gelar Potensi Pertanian (GPP) 2024 di Balaikota Yogyakarta, Rabu (12/6/2024).
Melalui siaran pers yang diterima redaksi koranbernas.id, Kamis (13/6/2024), diketahui Kota Yogyakarta memiliki satu varietas lain yang juga telah terdaftar di Pusat PVTPP, yaitu varietas duku bernama Asli Nitikan.
Selain itu, Yogyakarta berhasil mengelola koleksi plasma nutfah 333 varietas pisang dari berbagai daerah. Kini, tantangan yang dihadapi adalah melakukan pendataan untuk mengkarakterisasi varietas-varietas pisang tersebut secara terstandar.
Plh Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, M Taufik Ratule, didampingi Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Leli Nuryati, mengatakan usai didaftarkan kedua varietas tersebut akan segera dirilis dan dipublikasi melalui Direktorat Jenderal Hortikultura.
Varietas lokal
"Upaya eksplorasi dan pendaftaran varietas lokal harus menjadi fokus kerja sama antara Dinas Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Yogyakarta maupun BP3MBTP (Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BP3MBTP)," ujar Taufik.
Menurutnya, pendaftaran varietas lokal sudah sejalan dengan program yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan berbagai produksi nasional guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat menurunkan produksi dan juga berdampak pada kelaparan.
"Ingat saat ini sedang terjadi krisis pangan global. Maka penting bagi kita untuk memikirkan bagaimana mengamankan pangan dalam arti luas, mengingat saat ini sedang memasuki fase kelaparan, untuk 900 juta penduduk di 59 negara," katanya.
Leli Nuryati mengapresiasi upaya kolaborasi antar-semua pihak, terutama pemerintah daerah dengan Kementerian Pertanian. Menurutnya, langkah Yogyakarta mendaftarkan varietas lokalnya merupakan upaya nyata melindungi kekayaaan plasma nutfah.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Pj Walikota Yogyakarta yang telah mendaftarkan varietas lokal di wilayah DIY. Dan kita tahu, sampai saat ini masih banyak varietas lokal perlu diselamatkan dan plasma nutfah yang dilindungi karena perpindahan plasma nutfah sangat mudah apalagi Yogyakarta merupakan destinasi wisata," jelasnya.
Ciri khas
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, mengatakan varietas mangga Cempura dan Semar tanaman yang hanya ada Yogyakarta. Tepatnya, kedua jenis tanaman itu hanya tumbuh di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Kedua jenis tanaman mangga itu juga memiliki ciri khas tersendiri dibanding mangga pada umumnya. "Bentuk daun ramping dan ranting yang pertumbuhannya menjulang ke atas. Selain itu, buahnya pun cenderung lebih kecil namun memiliki rasa yang sangat manis," kata Sukidi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong perlindungan komoditas buah Indonesia melalui pendaftaran varietas buah lokal di tiap daerah.
Menurut Mentan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan nilai tambah dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Apalagi sekarang pertanian kita sudah menggunakan teknologi modern, lahan yang sempit di perkotaan pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi buah terlebih lagi bisa mengurangi ketergantungan impor," jelasnya. (*)