Doakan NKRI, Brimob Tawangmangu 66 Gelar Silaturahmi
Mereka memiliki rasa kepedulian yang kuat terhadap bangsa dan negara.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sejumlah purnawirawan Brigade Mobil (Brimob) lulusan pendidikan Tawangmangu Jawa Tengah tahun 1966, Rabu (18/6/2025), menggelar pertemuan.
Acara Silaturahmi Kangen2an Brimob Tawangmangu 66 DIY-Jateng yang berlangsung di kediaman H Sukamto SH di Jalan Kaliurang Sleman itu selain dikemas santai, juga penuh keakraban.
Tak sekadar sebagai ajang melepas rindu sesama rekan satu leting, meskipun sudah purnatugas dan rata-rata lanjut usia (lansia) bahkan ada yang sudah berusia 83 tahun, namun demikian mereka memiliki rasa kepedulian yang kuat terhadap bangsa dan negara.
Mengenakan seragam bertuliskan PPKB (Putra Putri Keluarga Besar Brimob) beserta baretnya, meski secara fisik tidak lagi seperti saat mereka masih muda, akan tetapi semangat nasionalismenya masih membara.
Suasana Silaturahmi Kangen2an Brimob Tawangmangu 66 DIY-Jateng, Rabu (18/6/2025). (sholihul hadi/koranbernas.id)
Ini terbukti saat acara tersebut mereka berdoa bersama untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) supaya senantiasa aman, bersatu dan lebih maju.
Sebelumnya, satu per satu perwakilan leting 66 Tawangmangu yang datang dari berbagai daerah di antaranya Brebes, Semarang, Pati, Sragen maupun Yogyakarta, berkisah seputar pengalaman mereka saat menjalankan tugas yang penuh lika-liku termasuk saat dikirim ke Timor Timur.
Pangkat terakhir mereka saat menjadi purnawirawan pun beragam. Ada Sersan Mayor, Letnan Satu maupun Letnan Kolonel (AKBP). Semua menyatu, duduk bersama saling bercengkerama.
Sesekali diselingi gurauan termasuk saat menceritakan kondisi terakhirnya pada masa tua. Ada yang menekuni hobi beternak, aktif pengajian maupun aktivitas positif lainnya.
Sesi foto bersama usai acara silaturahmi. (sholihul hadi/koranbernas.id)
"Anak dan cucu saya sebelas. Alhamdulillah, itulah kekayaan kami. Untuk kekayaan lain, tidak bisa saya ungkap," ujar Jawahir bercanda saat menerima giliran berbicara.
Rekan-rekannya seperti Edi Mohtar, Widayanto, Danny, Imam Sudarman, Bagus Wahyu, Muharto, Abdul Jalal, Basirun, Suwarso, Tugiman, Sunarto, Sumardi dan lain-lain, masing-masing punya pengalaman saat masih aktif bertugas.
Ada yang bercerita memilih lebih baik melepas pangkat karena hendak dipindah ke lalu lintas (PJR) dengan alasan dirinya adalah pasukan yang dididik untuk terjuan ke medan perang.
Ada pula yang kemudian ditugaskan ke Resmob saat awal-awal dibentuknya satuan itu kemudian tampil berambut gondrong ke mana-mana bawa pistol.
Dibutuhkan
Sebagian berkali-kali minta ditugaskan ke luar daerah namun selalu ditolak komandan karena dibutuhkan sebagai pendidik untuk melatih menembak. Sebagian lagi, minta pindah justru ditolak karena ilmunya dibutuhkan. Selebihnya tidak sedikit yang kemudian memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan.
Yang menarik, Silaturahmi Kangen2an Brimob Tawangmangu 66 DIY-Jateng kali ini juga dihadiri Sunaryo, salah seorang pelatih mereka.
Selaku guru dia menyampaikan rasa bangga mengingat leting 66 di Jakarta dikenal karena berani dan bijaksana. "Semua berani dan ini menjadi kebanggaan seorang guru," kata Sunaryo yang sebelum purnatugas sempat menjabat Kapolsek Karanganyar.
Dengan bahasa Jawa, Sunaryo yang memperoleh gelar dari Keraton Surakarta itu pun menyemangati mantan anak didiknya agar senantiasa ramah. "Sebab tertawa itu imun. Jika gelem sumeh jiwanya padhang," katanya.
Kebanggaan
Acara ditutup dengan pemberian cenderamata oleh Danny kepada tuan rumah, Sukamto, berupa lambang korps Brimob dengan simbol roda gendheng dan bunga teratai sebagai perlambang ditempatkan di mana saja tetap menjadi kebanggaan. Kenang-kenangan itu pun langsung dipasang pada tembok.
Sebagai gantinya, Sukamto yang pernah menjabat anggota DPR RI 2019-2024 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memberikan kenang-kenangan berupa kaos tatkala dirinya menjadi anggota Komisi IX.
Sukamto menyatakan rasa bangga sekaligus bersyukur rekan-rekannya leting Tawangmangu 66 bersedia datang pada pertemuan rutin tersebut.
Sebagaimana harapan ketua panitia, H Jupri, dalam kesempatan itu Sukamto ingin silaturahmi seperti ini terus terjalin. Dengan silaturahmi akan memperpanjang usia. "Satu leting ini ibarat seperti saudara kandung," kata Sukamto. (*)