Sejumlah Komoditas di Pasar Ini Mengandung Bahan Berbahaya

Sejumlah Komoditas di Pasar Ini Mengandung Bahan Berbahaya

KORANBERNAS.ID, KLATEN --  Sejumlah komoditas pokok yang diperjualbelikan di Pasar Cokro Kembang Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten positif mengandung bahan berbahaya boraks dan formalin. Masyarakat diimbau lebih waspada saat berbelanja.

Terungkapnya beberapa komoditas mengandung bahan berbahaya itu setelah Balai Besar POM Jawa Tengah Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan memeriksa sampel pada 2019.

Demikian dikemukakan staf Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) Jawa Tengah, Krismantina Anggraeni, pada acara Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Pangan yang Sehat dan Aman di Aula Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Jalan Pemuda Klaten, Selasa (25/2/2020).

Selain menyoroti kandungan bahan berbahaya pada komoditas, juga disinggung cara memilih dan menyimpan mahanan yang sehat dan aman. Seperti buah-buahan, kata dia, jika disimpan di kulkas tidak perlu lama-lama.

Begitu juga ketika hendak membeli makanan atau roti kaleng hendaknya memperhatikan masa kedaluwarsa dan kondisi kemasannya. "Kalau kemasan kaleng agar cermati kondisi kalengnya tidak penyok," pintanya.

Kegiatan tersebut dihadiri para kepala pasar (lurah pasar) se-Kabupaten Klaten beserta perwakilan pedagang dan pelaku usaha.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disdagkop dan UKM, Mursidi,  merasa prihatin atas temuan BBPOM Jawa Tengah di Pasar Cokro Kembang pada tahun 2019. Pihaknya merasa tidak henti-hentinya mengimbau pedagang tidak memperdagangkan komoditas yang mengandung bahan berbahaya.

Menyinggung hasil temuan BBPOM Jawa Tengah tersebut, kata dia, dari 32 temuan di lapangan, 18 di antaranya ikan asin, sehingga dipandang perlu melakukan pengawasan lebih ketat lagi.

Komoditas yang positif mengandung bahan berbahaya hasil temuan BBPOM Jawa Tengah yakni teri nasi, teri asin, mi kuning, cumi asin, tongkol buntung, gereh, kerupuk gendar dan bleng Prambanan.

"Kami sudah sering mengingatkan pedagang untuk tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya.  Kepada lurah pasar juga sudah kami minta proaktif mengingatkan pemasok tidak mendistribusikan makanan yang mengandung bahan berbahaya," ujarnya.

Informasi yang dihimpun dari pedagang, komoditas pangan yang mereka jual di pasar ini merupakan produk sendiri dan ada juga yang dipasok orang lain. Komoditas ikan asin sulit diketahui mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan pewarna.

Demi terjaminnya komoditas pangan yang diperjualbelikan pedagang di pasar aman dan sehat, Kepala Pasar Kembang Kecamatan Kemalang, Hadiyanto, mengusulkan diadakannya alat deteksi untuk meyakinkan komoditas itu aman dari pewarna dan bahan berbahaya.

"Sekedar usul. Mbok diadakan alat pendeteksi warna sebagai pegangan lurah-lurah pasar.  Ada 19 lurah pasar," katanya. (sol)