Dissos P3APPKB Klaten Sosialisasi Penanganan Permasalahan Sosial

Puspo mencontohkan adanya gelandangan di pasar yang sangat mengganggu dan keberadaan ODGJ.

Dissos P3APPKB Klaten Sosialisasi Penanganan Permasalahan Sosial
Kepala Dissos P3APPKB Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti (tengah) dan Sekretaris Dissos P3APPKB Yunanto Sinung Nugroho (kanan) memimpin sosialisasi, Selasa (2/7/2024). (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Kabupaten Klaten menggelar Sosialisasi Penanganan Pemerlu Layanan Kesejahteraan Sosial (Kessos). Kegiatan itu berlangsung di Rumah Makan Joglo Trucuk, Selasa (2/7/2024).

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dissos P3APPKB Puspo Enggar Hastuti, Sekretaris Dissos P3APPKB Yunanto Sinung Nugroho beserta jajaran, Puskesmas Trucuk dan Karangdowo, Polsek Trucuk dan Karangdowo serta kepala desa atau perangkat desa dari dua kecamatan tersebut.

Puspo Enggar Hastuti mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dilatarbelakangi masih adanya stakeholder di lapangan yang belum memahami penanganan permasalahan sosial, seperti Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan ODGJ (Orang denggan Gangguan Jiwa).

"Masih ada yang belum paham dan masyarakat harus berbuat apa. Harus komunikasi dengan siapa," kata mantan Camat Prambanan itu.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut stakeholder yang selama ini bertumpu pada Dissos P3APPKB jika menemukan kaitannya PMKS bisa memahami. Seperti masalah KIP (Kartu Indonesia Pintar) maupun KIS (Kartu Indonesia Sehat).

Gelandangan di pasar

Pada acara tersebut, Dissos P3APPKB menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Dissos P3APPKB dengan tujuan supaya peserta nantinya bisa menangani PMKS dan ODGJ sesuai ketentuan dan bidangnya.

Puspo mencontohkan adanya gelandangan di pasar yang sangat mengganggu dan juga keberadaan ODGJ. Menghadapi permasalahan itu, tim langsung terjun ke lapangan.

Beruntung, Dissos P3APPKB Kabupaten Klaten sudah memiliki rumah singgah sementara di pinggir jalan raya Jogja-Solo tepatnya di wilayah Gondang Jogonalan yang bisa menampung.

"Di rumah singgah itu akan kita assessment. Kalau tidak punya identitas akan ditampung dulu. Jika sudah bisa diajak komunikasi dan diketahui asalnya maka kami antar ke alamat," ujarnya.

Yunanto Sinung Nugroho menambahkan output dari penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) atau PMKS mampu berperilaku normatif, memiliki keterampilan dasar dan memiliki kesiapan psikologis. (*)