Diikuti 350 Seniman, Festival Bhumi Atsanti III Digelar di Desa Borobudur

Kami ingin menampilkan kesenian dan kebudayaan Jawa Tengah yang kaya dan beragam.

Diikuti 350 Seniman, Festival Bhumi Atsanti III Digelar di Desa Borobudur
Konferensi pers Festival Bhumi Atsanti di Bhumi Atsanti, Borobudur, Magelang Jawa Tengah. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, MAGELANG -- Festival Bhumi Atsanti (FBA) ke-3 tahun 2024 siap digelar dengan tema Hayuning Roso yang berarti mempercantik dunia. Acara ini akan menampilkan berbagai bentuk kesenian dan kebudayaan Jawa Tengah yang lebih beragam dan menarik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Acara ini akan melibatkan 350 seniman dari 18 kelompok kesenian dari berbagai kota, termasuk Magelang, Yogyakarta, Cirebon, Bandung dan Papua," kata Luisa Gita, Ketua Pelaksana FBA III dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9/2024).

"Kami ingin menampilkan kesenian dan kebudayaan Jawa Tengah yang kaya dan beragam, serta mempercantik dunia dengan keindahan dan keunikan kita sendiri," tambahnya.

Acara ini akan menampilkan berbagai jenis kesenian, seperti happening art, live painting, performance art, musik, tari. Salah satu yang menarik adalah pentas musik blekothek dari SD Kanisius Kenalan, yang menggunakan barang bekas seperti galon, kaleng, kayu dan bambu.

Barang bekas

"Kami ingin menunjukkan bahwa kesenian dapat dibuat dari apa saja, bahkan dari barang bekas," ujar Fransiscus Xaverius Fri Harna, pendamping pembelajaran agraria dan IT di SD Kanisius Kenalan.

Ketua Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation), MF Nilo Wardhani, mengatakan setiap pentas kesenian memiliki keindahannya masing-masing dan tidak bisa disebut mana yang lebih indah.

"Kami ingin menampilkan kesenian dan kebudayaan Jawa Tengah yang kaya dan beragam, serta mempercantik dunia dengan keindahan dan keunikan kita sendiri," ujarnya.

Selain itu, acara ini juga akan menampilkan pentas dari kelompok seniman Kamoro dari Papua, yang akan menari, memahat, dan membuat noken.

Kesenian Papua

Menurut Ketua Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Herman Kiripi, Pihaknya ingin menunjukkan keindahan dan keunikan kesenian Papua kepada masyarakat Jawa Tengah.

Salah seorang seniman penampil asal Borobudur, Teguh Mahesa, mengatakan dirinya sangat senang bisa terlibat dalam FBA III. "Kesenian dan kebudayaan sejatinya adalah gerakan dari kalbu. Semoga FBA III ini bisa terus bergerak, menari, dan terus menjadi bagian dari keindahan dunia," ujarnya.

FBA III tahun 2024 ini diharapkan dapat menjadi bagian dari gerakan mempercantik bumi dengan kesenian dan kebudayaan. Acara ini digelar 6-8 September 2024 di Bhumi Atsanti, Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah. (*)