Diaspora Indonesia Bisa Menikmati Sate Asal Kebumen

Diaspora Indonesia Bisa Menikmati Sate Asal Kebumen

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Sate ayam khas Kebumen ternyata salah satu produk makanan yang bisa dinikmati diaspora Indonesia di beberapa negara. Sate dengan bumbu rempah khas, tidak diproduksi di luar negeri tetapi di Kebumen.

Seorang pengusaha kuliner dengan salah satu produknya sate khas Kebumen Titin Agustinah mengungkapkan, sate buatannya pertama kali dipasarkan di luar negeri, ketika mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan Bank Indonesia di Singapura tahun 2016.

“Di Singapura untuk pertama kali sate dipamerkan dan dijual,”kata Titin, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen kepada koranbernas.id, Kamis (3/11/2022).

Sate yang diproduksi di rumahnya ini, pertama kali diekspor ke Hongkong dan Malaysia dengan memanfaatkan jaringan tenaga kerja Indonesia.

Tahun 2019, sate dengan merk dagang Alisha diikutksertakan pameran yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. Di pameran bertajuk Trade Expo Indonesia (TEI), sate ayamnya menarik minat sejumlah atase perdagangan untuk memasarkan sate di wilayah kerja mereka. Di pameran ini, produk sate instannya meraih penghargaan untuk kategori Produk Unggulan Khas Daerah .

Hingga sekarang, beberapa kantor atase perdagangan menjadi reseller untuk penjualan sate. Berkat fasilitas itu, sate ayam merk Alisha bisa dinikmati diaspora di Belgia, Rusia, Jepang, serta Malasyia. “Penjualan ke luar negeri dengan sistem beli putus,”kata Titin.

Dengan sistem pembayaran FOB (Fee On Board), barang dibayar dengan cara ditransfer. Uang bisa dicairkan, setelah barang diterima pembeli di pelabuhan.

“Sebelum pandemi, kami bisa produksi 10.000 kemasan, setara 100.000 tusuk sate sebulan, 40 persennya untuk konsumen diaspora. Selama pandemi turun menjadi 2000 kemasan,”kata Titin Agustinah.

Selain untuk konsumen diaspora, sate Alisha dipasarkan di marketplace lokal. Setiap kemasan produk satenya diberi petunjuk konsumsi dan informasi yang menjadi hak konsumen. (*)