Bupati Minta Masyarakat Menggali Potensi dan Lestarikan Budaya
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, sangat mendukung adanya kegiatan masyarakat yang mengusung kebudayaan misalnya “Ruwat Bumi” dan pameran UMKM.
“Saya mengapresiasi sekaligus mendukung penuh diselenggarakannya kegiatan seperti itu. Diharapkan dengan adanya acara tersebut masyarakat semakin semangat dan peduli untuk menggali potensi serta melestarikan budaya yang ada di sekitarnya,” kata Kustini, Kamis (3/11/2022).
Selain itu, menurut Kustini dengan adanya pameran UMKM pada acara bertajuk budaya diharapkan dapat mendorong laju perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerukunan dan kebersamaan antar warga masyarakat. Sehingga kita bisa bersama-sama Sesarengan Mbangun Sleman,” katanya.
Endang Widuri dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY ketika menghadiri Gelar Potensi Kalurahan Budaya 2022 di Kalurahan Margoagung Seyegan, Senin (31/10/2022) lalu menyebutkan, kegiatan serupa juga diadakan di semua Kabupaten/Kota di DIY. Dikatakan Endang, saat ini ada 76 Kalurahan budaya yang ada di seluruh DIY, 19 diantaranya ada di Kabupaten Sleman.
“Gelar Potensi Kalurahan Budaya ini menampilkan atraksi budaya dengan tema Ruwat Bumi dari 19 Kalurahan yang telah digelar dalam dua hari, yakni tanggal 31 Oktober dan 1 November 2022. Masing-masing Kalurahan menampilkan atraksi seni budaya yang terdiri dari 40 pelaku seni. Sedangkan untuk stand masing-masing dijaga oleh tiga orang,” jelasnya.
Menurut Endang, atraksi budaya dan stand tersebut juga dilombakan dan dinilai oleh sejumlah dewan juri dari berbagai bidang, diantaranya bidang seni, kuliner, dan pariwisata. Penilaian dibagi menjadi dua kategori, yakni kelompok dan perorangan.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melindungi beragam potensi yang ada di kalurahan budaya. Disamping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi wadah ekspresi kreatif dan inovatif, tanpa menghilangkan nilai-nilai substansial dari budaya yang ada. (*)