Destana Sidoarum Resmi Dikukuhkan

Destana Sidoarum Resmi Dikukuhkan

KORANBERNAS.ID--Bupati Sleman, Sri Purnomo mengukuhkan Desa Tanguh Bencana (Destana). Kali ini Desa Sidoarum, Kecamatan Godean yang dikukuhkan disertai dengan pengukuhan tim Destana Sidoarum sebanyak 30 orang di Lapangan Stadion Sidoarum, Selasa (20/8/2019).

Pengukuhan tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) bagi seluruh anggota Tim Destana Sidoarum yang diserahkan, Sri Purnomo.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, Haenry Dharma Wijaya melaporkan, bahwa pembentukan Destana merupakan upaya dalam penguatan kelembagaan masyarakat, untuk mengurangi resiko bencana serta sebagai wujud kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

“BPBD berusaha mengimplementasikan penguatan kelembagaan masyarakat tersebut dengan mensinergikan berbagai elemen. Yaitu pemerintah, masyarakat, dan pengusaha, agar bisa terwujud masyarakat Sleman yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana,” katanya.

Haenry juga memaparkan, dengan dikukuhkannya Desa Sidoarum, jumlah Destana di Kabupaten Sleman bertambah menjadi 51.

Selain pengukuhan Tim Destana, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan gladi lapang oleh BPBD Kabupaten Sleman dengan skenario bencana angin kencang. Sebanyak 200 orang terlibat.

Sri Purnomo juga menyaksikan secara langsung kegiatan gladi lapang. Menurutnya, kegiatan gladi lapang merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sleman untuk melakukan persiapan dalam menghadapi bencana alam khususnya di Desa sidoarum dengan potensi bencana angin kencang.

“Selain itu pelaksanaan gladi ini juga sebagai langkah untuk menyamakan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana. Dalam menyikapi kejadian bencana, pada saat ini kita tidak lagi bersikap responsif namun sudah menuju preventif yaitu pengelolaan resiko bencana,” katanya.

Sri Purnomo menilai, peran aktif masyarakat, tim relawan, dan para pemangku kepentingan sangatlah penting dalam melakukan mitigasi bencana alam yang ada di Kabupaten Sleman.

Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana.

“Adanya dampak yang lebih besar dalam peristiwa bencana terjadi diantaranya karena kurangnya pengetahuan kita tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi bencana," tutur Sri Purnomo. (SM)