Bupati Sleman Meresmikan Irigasi Air Tanah Dangkal di Prambanan

Bupati Sleman Meresmikan Irigasi Air Tanah Dangkal di Prambanan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meresmikan dua pembangunan irigasi air tanah dangkal di Dusun Cepit, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kamis (16/9/2021). Peresmian dilakukan secara simbolis yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, mengatakan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang pertanian tahun 2021, Pemkab Sleman memfasilitasi dua unit irigasi air tanah dangkal berupa bangunan sumur dengan kedalaman 30 meter bagi dua kelompok tani.

“Pemkab Sleman memfasilitasi 2 unit irigasi air tanah dangkal lengkap dengan mesin pompa dan bak penampung airnya kepada kelompok tani Purwotani, Purwomartani, Bimomartani, Ngemplak dan kelompok tani Tani Maju Cepit Bokoharjo, Prambanan,” jelas Suparmono.

Selain meresmikan irigasi air tanah dangkal, Bupati Kustini juga mendistribusikan alat dan mesin pertanian serta pakan untuk ternak sapi bunting secara simbolis.

Suparmono menjelaskan, bantuan alat mesin pertanian yang diberikan melalui APBD dan APBN menyasar kepada petani kurang mampu untuk meringankan pekerjaan, baik dalam pengolahan lahan dan pemanenan.

“Bantuan alat mesin pertanian yang diberikan yaitu 9 unit traktor roda dua untuk 9 kelompok tani, 7 unit pompa air bagi 7 kelompok tani, dan 1 unit combine harvester kecil yang diberikan kepada Gapoktan Sendangtirto Berbah,” kata Suparmono.

Suparmono juga menuturkan, Pemkab Sleman telah menyiapkan 10 ton konsentrat (pakan ternak) untuk 100 ekor sapi bunting yang berada di wilayah Kapanewon Prambanan, Turi, Minggir dan Seyegan.

Sementara Bupati Kustini menyatakan, diresmikannya prasarana saluran irigasi air tersebut dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman pangan dan produktivitas peternakan.

“Saya berharap dengan saluran irigasi air tanah dangkal yang lebih memadai ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan masyarakat Cepit,” katanya.

Menurut Kustini, sektor pertanian juga menjadi salah satu faktor yang mampu menjaga stabilitas ekonomi di saat pandemi Covid -19. Kustini menilai di saat sebagian sektor lainnya terpuruk, justru pertanian hadir menjadi penyelamat perekonomian.

“Oleh karena itu saya memberikan apresiasi yang setinggi–tingginya kepada para petani pejuang pangan ini,” ujar Kustini. (*)