Bupati Sleman Launching Pelayanan Kesehatan Primer

Usaha ini diharapkan dapat bermuara pada peningkatan kualitas hidup masyarakat

Bupati Sleman Launching Pelayanan Kesehatan Primer
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memasangkan pin Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer kepada 25 Kepala Puskesmas, Selasa (13/2/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebagai upaya percepatan implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Dinas Kesehatan Sleman menyelenggarakan kegiatan Launching dan Sosialisasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Selasa (13/2/2024).

Prosesi launching di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center itu dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, dengan memasangkan pin Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer kepada 25 Kepala Puskesmas.

Bupati menilai kegiatan Launching dan Sosialisasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer menjadi langkah untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Usaha ini diharapkan dapat bermuara pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kustini berharap integrasi pelayanan kesehatan primer ini mampu mencakup pemenuhan layanan kesehatan dasar untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Dengan didukung oleh 25 Puskesmas, 68 Puskesmas Pembantu yang telah 100 persen terakreditasi paripurna serta 1.535 Pos Yandu, saya yakin integrasi pelayanan kesehatan primer di Sleman dapat terlaksana dengan optimal,” jelas Kustini.

ARTIKEL LAINNYA: Dilantik 26 Februari, PWI Sleman Audiensi ke Bupati Sleman

Kustini juga berharap, Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer mampu menggerakkan kerja sama lintas sektoral, sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dari sisi layanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan juga biaya pelayanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, menjelaskan implementasi Penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Kabupaten Sleman telah diamanatkan oleh Bupati terhadap 25 Puskesmas sejak akhir tahun 2023. Masih ada paket layanan yang belum diberikan kepada masyarakat.

“Berdasarkan hasil monitoring acak terhadap tujuh Puskesmas, belum sleuruh paket layanan diberikan kepada masyarakat melaui sistem klaster karena berbagai faktor. Oleh karena itu perlu dilakukan launching dan sosialisasi bagi Puskesmas lintas program serta lintas sektor,” jelas Cahya.

Untuk mensukseskan hal tersebut, Dinas Kesehatan Sleman pada kesempatan itu melakukan diskusi terkait kebijakan penyelenggaraan integrasi pelayanan kesehatan primer, strategi mempertahankan mutu layanan puskesmas berbasis siklus hidup di era integrasi layanan primer, dan praktik baik implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer.

“Kami harap, kegiatan ini dapat menguatkan komitmen internal Dinas Kesehatan Sleman beserta UPT dan lintas sektor untuk dapat mempercepat implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Sleman,” kata dia. (*)