Bupati Kebumen Selamat, Gempa di Maroko Menewaskan 296 Orang

Seperti gemuruh atau ombak yang sangat besar melalui bawah hotel.

Bupati Kebumen Selamat, Gempa di Maroko Menewaskan 296 Orang
Delegasi Geopark Kebumen di Marrakesh Maroko. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, MAROKO -- Gempa bumi dengan magnitudo 6,8 melanda Maroko, Jumat (8/9/ 2023) malam, menewaskan sedikitnya 296 orang dan ratusan luka-luka. Selain menghancurkan bangunan, getaran gempa juga membuat penduduk kota-kota besar bergegas meninggalkan rumah mereka.

Merujuk data yang dilansir US Geological Survey, pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km (44 mil) barat daya Marrakesh pada kedalaman 18,5 km,. Gempa terjadi pada pukul 23:11 waktu setempat atau 22.11 GMT. Sedangkan gempa susulan berkekuatan magnitudo 4,9 terjadi 19 menit kemudian.

Gempa bumi ini bertepatan dengan acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Marrakesh Maroko, 7 - 9 September 2023.

Kegiatan tersebut juga dihadiri delegasi geopark dari Indonesia termasuk Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan rombongan.

ARTIKEL LAINNYA: Ketua MKD DPR RI ke DPRD DIY, Mengingatkan Bahaya Surat Kaleng

Melalui keterangan resminya, Bupati Arif Sugiyanto mengungkapkan seluruh delegasi geopark dari Indonesia di berbagai daerah turut merasakan getaran yang kencang pada saat gempa terjadi. Bersyukur, semua delegasi dan tamu undangan yang lain selamat.

"Kami delegasi dari Indonesia menyampaikan bahwa gempa terasa sangat cepat datangnya, seperti gemuruh atau ombak yang sangat besar melalui bawah hotel. Barang-barang berjatuhan dan sebagian tembok rontok, alhamdulilah semua aman, selamat," kata Arif Sugiyanto, Sabtu (9/9/2023).

Gempa susulan, menuru dia, masih terasa dan kerap terjadi. Sebagian pengunjung hotel memilih tidur di area terbuka dekat kolam renang. "Kami tetap tidur di kamar. Gempa susulan terjadi beberapa kali dengan intensitas lebih kecil," ujar Arif Sugiyanto.

Bupati belum mengetahui kepulangannya ke Indonesia akan dipercepat atau tidak. Bersama tamu-tamu dari Indonesia dan negara lain mereka masih harus mengikuti rangkaian Konferensi Internasional ke-10 tentang Geopark Global UNESCO di Maroko. "Tencana pulang, belum tahu apakah dipercepat atau tidak, masih harus dikoordinasikan dengan penyelenggara," kata Arif Sugiyanto. (*)