Bupati Bantul Meresmikan Proyek Padat Karya di Ponpes Ngrukem

Bupati Bantul Meresmikan Proyek Padat Karya di Ponpes Ngrukem
Peresmian padat karya infrastruktur tahun 2025 oleh Bupati Bantul,H Abdul Halim Muslih serta penyerahan santunan untuk tenaga kerja padat karya yang sakit dan meninggal. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Bupati Bantul Meresmikan Proyek Padat Karya di Ponpes Ngrukem

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih meresmikan proyek Padat Karya Infrastruktur 2025 di Padukuhan Ngrukem, Kalurahan Pendowoharjo, Sewon Bantul, Sabtu (16/3/2025) sore.

Nampak hadir anggota DPRD Bantul, H Subkhan Nawawi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Bantul, Istirul Widilastuti MAP dan jajaran, Pengasuh Ponpes An Nur Ngrukem Kyai Ashim Nawawi dan Kyai Yasin Nawawi, Forkopimkap Sewon, Lurah se Kapanewon Sewon, Ketua kelompok masyarakat (Pokmas) se Sewon dan masyarakat sektar lokasi.

Selain peresmian Bupati juga memberikan santunan dari BPJS ketenagakerjaan yakni bagi pekerja yang meninggal Rp 42 juta dan yang sakit Rp 480 ribu. Karena semua pekerja padat karya memang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan.

Istirul Widilastuti yang merupakan penanggung jawab dalam kegiatan melaporkan, dasar pelaksanaan adalah Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bantul Nomor 2 tahun 2024 tentang "Penyelenggaraan Ketenagakerjaan".

"Maksud terselenggaranya acara ini yang pertama terbentuknya kesamaan persepsi dalam pelaksanaan fisik Padat Karya infrastruktur. Lalu kedua terlaksananya padat karya infrastruktur secara tertib dan aman," kata Istirul.

Adapun tujuan dari kegiatan, yang pertama adalah menekan angka pengangguran, setengah pengangguran dan warga miskin. Kedua memupuk rasa kebersamaan dan kegotongroyongan. Ketiga, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat layanan sosial dasar yaitu pendidikan, kesehatan, pasar dan lain-lain.

Keempat meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan masyarakat ke arah yang lebih, seperti perkembangan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun  jumlah lokasi Padat Karya yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul sejumlah 195 lokasi dengan penyerapan tenaga kerja 26 orang per lokasi. Sehingga  total serapan tenaga kerjanya 5.070 orang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 21 hari Mulai tanggal 18 Februari dan berakhir tanggal 13 Maret 2025.

Bentuk kegiatan Padat Karya diselenggarakan dalam  pembangunan sarana fisik sederhana, berupa cor blok jalan sejumlah 128 lokasi, cor blok dan talud 10 lokasi, talud jalan 40 lokasi drainase 7 lokasi, drainase tertutup 9 lokasi dan saluran irigasi satu lokasi.

Bupati  dalam sambutannya mengatakan, jika salah satu pusat pendidikan pondok pesantren yang paling besar di Kabupaten Bantul adalah kompleks An Nur Ngrukem yang menjadi lokasi peresmian.

"Sehingga pemerintah juga berkepentingan bagaimana pusat-pusat pendidikan kita, pusat-pusat ekonomi dan kebudayaan kita ini bisa terus disempurnakan infrastrukturnya. Pada kegiatan peresmian ini kita memilih tempat di sini untuk menjadi spirit bahwa pendidikan haruslah menjadi fokus atau lokus penting di dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bantul," kata Bupati.

"Tadi Kepala Dinas Nakertrans sudah menyampaikan bahwa tahun ini kita menyelesaikan 195 titik lokasi padat karya dan masing-masing lokasi ini di alokasikan anggaran 100 juta. Sehingga sekitar hampir 20 miliar kita mengalokasikan Padat Karya pada tahun 2025 ini di mana ini lebih besar dan terjadi kenaikan dibanding tahun 2024 dan tahun-tahun sebelumnya. Maka saya mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Bantul yang telah  memberikan dukungan yang demikian kuat terhadap pengalokasian anggaran Padat Karya di Kabupaten Bantul. Ke depan ini akan terus kita naikkan karena kalau bisa dipercepat mengapa mesti diperlambat," lanjut Bupati .

Apalagi tahun 2026 yang akan datang adalah awal dimulainya pelaksanaan visi misi Bupati-Wakil Bupati Bantul hasil Pilkada 2024. Mereka akan ngebut , mempercepat penuntasan infrastruktur pedesaan di antaranya membangun 600 kilometer jalan desa di mana itu membutuhkan anggaran kurang lebih 700 miliar.

"Maka mulai tahun ini kita melakukan efisiensi anggaran-anggaran yang tidak penting yang kita pandang itu juga tidak mendesak  dan hasilnya itu nanti akan kita gunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan," tandasnya.

Padat karya, lanjut Halim, tidak hanya berfungsi untuk membangun sarana prasarana pedesaan saja, tetapi tidak kalah penting adalah penyerapan tenaga kerja.

Selain APBD Bantul juga ada kegiatan yang didanai APBD Daerah Istimewa Yogyakarta baik yang didanai melalui APBD murni maupun yang dana keistimewaan. (*)