BLK Mulai Beroperasi Lagi dengan Protokol Kesehatan

BLK Mulai Beroperasi Lagi dengan Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sekda Sleman, Harda Kiswaya, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih, dan Kepala BLK Sleman, Rina Pandu Pertiwi, mengunjungi BLK Sleman, Selasa (16/6/2020). Mereka ingin melihat langsung kegiatan pelatihan yang dilaksanakan BLK Sleman.

Harda mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19, BLK Sleman dimulai lagi kegiatan pelatihan bagi generasi muda. Kegiatan ini sangat strategis untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai yang bisa mandiri untuk menciptakan lapangan kerja di masa tatanan baru (new normal).

Oleh karena itu, menurut Harda, Pemkab Sleman mendorong agar kegiatan pelatihan dapat terus dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, baik bagi peserta maupun instrukturnya.

Sementara Kepala UPT BLK Sleman, Rina Pandu Pertiwi, mengatakan untuk tahun ini kegiatan pelatihan melanjutkan dengan dana APBN kejuruan yang sempat dihentikan sejak 20 Maret 2020 saat awal masa pandemi Covid-19.

"Mulai tanggal 10 Juni 2020 kami mohon ijin untuk dapat dilanjutkan kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di antaranya para peserta pelatihan wajib memakai masker, baik sejak berangkat dari rumah maupun saat pelatihan," kata Rina.

Selain itu, lanjut Rina, di pintu-pintu masuk bengkel disediakan wastafel tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan setiap mau masuk peserta pelatihan diukur suhu terlebih dahulu. Bila suhu di atas 37,5 derajat Celsius maka diminta istirahat dahulu. Namun apabila tidak ada perubahan suhu, maka diminta istirahat di rumah untuk memastikan peserta pelatihan yang sakit tidak mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

Sementara untuk instruktur juga dilengkapi dengan masker, face shield dan sarung tangan. Adapun pelatihan yang dilaksanakan meliputi rias pengantin, pengoperasian mesin bubut, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, teknisi telepon seluler, listrik bangunan sederhana dan pengelasan SMAW/las listrik.

Jumlah peserta 96 orang, dengan rincian dari Sleman 87 orang, Semarang 1 orang, Kota Yogya 1 orang, Temanggung 1 orang, Jakarta Timur 1 orang, Bantul 2 orang, Gunungkidul 1 orang, Lampung 1 orang. Untuk pelatihan dilaksanakan selama 33 hari dan untuk las listrik 43 hari, dengan instruktur dari BLK Sleman. (eru)