Berlabel Plus, Muffest di Jogja Digelar Lebih Istimewa
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Indonesian Fashion Chapter (IFC) menghadirkan MUFFEST + 2022, dengan tema Recovery for Fashion. Event ini menjadi langkah positif dalam mendukung pemulihan perekonomian nasional, melalui ekosistem industri fesyen.
Sekjend IFC Nasional Lia mustafa mengatakan, event yang digelar 6-10 April 2022 di Hartono Mall ini, tercatat menjadi event kedua yang digelar di Jogja. Sedangkan secara nasional merupakan gelaran ke 7. Sebelum di Jogja, kegiatan serupa diselenggarakan di Makassar 23-27 Maret lalu. Kemudian setelah Jogja akan dilanjutkan ke Jakarta.
“Kami tentu berharap kegiatan ini bisa menjadi bagian dari solusi di tengah pandemi, untuk membantu keberlangsungan pelaku bisnis fesyen, mulai dari desainer hingga UMKM,” kata Lia, dalam keterangannya kepada media di lokasi acara, Rabu (6/4/2022) sore.
Kegiatan ini katanya, didesain untuk merangkul bukan hanya fashion desainer, tapi juga pelaku bisnis aksesoris maupun tekstil dan semua sektor yang terkait dengan industri kreatif ini, bahkan termasuk diantaranya pegiat foto dan model.
Lia mengatakan, MUFFEST+ menjadi kegiatan unggulan IFC yang mendapat dukungan dari Presiden Jokowi beserta Kemenparekraf. Ini sejalan dengan program pemerintah yang tengah mempersiapkan Indonesia untuk menjadi pusat fesyen Muslim dunia pada 2024 mendatang. Indonesia, memiliki potensi besar dari sumber daya manusia, pasar dan wastra (kain tradisional-red) lokal yang beraneka ragam hingga fashion desainer yang berkualitas.
Pameran dan fashion show MUFFEST+ 2022, menempati area Grand Atrium Hartono Mall. Event ini melibatkan 65 desainer ternama, baik lokal maupun nasional. Pembukaan dilakukan 8 April, yang rencananya akan dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Pembukaan akan dimeriahkan dengan tampilankarya 22 desainer IFC Chapter Jogja, antara lain Phillip Isardhono, Lia Mustafa, Yuliana Fitri, Dani Paraswati, Dewi Roesdji, Afif Syakur dan Iffah M Dewi. Juga akan ambil bagian sejumlah desainer dari IFC nasional.
PLH Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Tatang Herwika menambahkan, pihaknya ikut mendukung penuh kegiatan MUFFEST 2022. Ia mengatakan, BI menjadi bagian dari pemerintah yang konsern dengan upaya-upaya mendorong percepatan pemulihan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
“Upaya bukan semata melalui kebijakan-kebijakan moneter, tapi juga bauran dari berbagai kebijakan. Kami diminta untuk ikut mengakselerasi pemulihan perekonomian. Salah satunya melalui dukungan penuh terhadap sektor-sektor unggulan Indonesia. Nah industri fesyen menjadi salah satunya,” kata Tatang.
Untuk mendukung upaya percepatan pemulihan perekonomian, BI kata Tatang, terbuka dengan langkah sinergi dengan semua pemangku kepentingan. Sinergi dan kolaborasi sangat penting, mengingat tantangan sekarang tidak ringan. Selain dampak pandemi, peta geo politik dunia juga mengharuskan semua pihak bergandengan tangan untuk bisa bertahan dan bahkan merebut peluang.
“lhamdulillah perekonomian di DIY 2021 mampu tumbuh 5,53 persen, lebih dari pertumbuhan nasional. Tapi masih banyak yang harus dilakukan agar pertumbuhan makin cepat dan membawa dampak ke masyarakat luas,” lanjutnya.
Sementara, Phillip Isardono menjelaskan, penyelenggaraan MUFFEST menjadi kali kedua di Jogja. Hal ini menunjukkan Jogja menjadi daerah penting bagi industri kreatif termasuk industri busana etnik muslim. Industri sudah berkembang begitu rupa, sehingga menampilkan kemasan-kemasan urban dan modern.
“Kami sangat senang dan berterimakasih, kegiatan ini bisa diselenggarakan dengan sangat baik kendati persiapannya cukup mepet. Harapannya ke depan kita semua di lingkaran industri fesyen dapat terus bergandeng tangan, untuk mendorong kemajuan industri nasional,” katanya. (*)