Berjualan Kambing Sejak 1952, Pedagang Ini Punya Pelanggan Tahunan Saat Idul Adha
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Sebulan menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, sejumlah pedagang kambing kawakan di Kota Kebumen belum kedatangan pelanggan tahunannya.
Seorang di antaranya, Solichin (78), warga Desa Depokrejo Kecamatan Kebumen itu kepada koranbernas.id, Sabtu (3/6/2023), mengungkapkan pelanggan tahunan atau pembeli kambing khusus untuk Idul Adha, belum berdatangan.
"Ada beberapa orang baru titip uang, uang muka," kata Solichin. Di tempat usahanya sekaligus rumah tinggal, menjelang Idul Adha tahun ini dia tidak berani menambah jumlah dagangannya, sehingga kandang kambingnya sebagian terlihat masih kosong.
Baginya, pakan ternak membutuhkan biaya tidak sedikit jika menyiapkan kambing ratusan ratusan ekor. "Sehari bisa Rp 200 ribu," kata pedagang yang memulai beternak dan menjual kambing sejak tahun 1950-an itu.
Di tempat usahanya di pinggir jalan lingkar selatan Kota Kebumen, Solichin tidak pernah lupa dengan sosok pelanggannya setiap tahun. "Tahun lalu laku seratusan ekor, sebagian pembeli minta dirumat di sini, hari ketiga," kata Solichin.
Meskipun hari Idul Adha semakin dekat, Solichin tidak pernah berpikir harga dinaikkan. Harga kambing dagangannya antara Rp 2 juta - Rp Rp 4 juta. "Wedhus gembel lebih murah," kata Solichin.
Menurunnya omzet penjualan kambing kurban diperkirakan semakin banyaknya umat Islam kurban dengan sapi. Patungan kurban sapi, seekor bisa untuk tujuh orang.
Solichin merasakan hal itu. Meskipun demikian,dia tidak beralih menjadi pedagang sapi yang belum pernah dilakukannya, sejak pertama kali berdagang kambing, tepatnya sejak tahun 1952. (*)