Bengkel Kereta Kuda di Bantul Masih Bertahan

Saya generasi ketiga, kalau dihitung sejak berdiri sudah lebih dari 100 tahun.

Bengkel Kereta Kuda di Bantul Masih Bertahan
Paidi  warga Kalurahan Patalan  Kapanewon Jetis Bantul sang ahli  perbaikan kereta kuda. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Bengkel Kereta Kuda di Bantul Masih Bertahan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kereta kuda atau andong merupakan alat transportasi masa lampau. Namun, kereta kuda  hingga kini masih digunakan oleh Keraton Yogyakarta Hadiningrat khususnya pada perayaan tertentu seperti acara pernikahan.

Selain kereta kuda milik keraton yang bisa disaksikan umum, masyarakat yang ingin naik andong bisa ke Malioboro. Pada destinasi wisata itu andong wisata berjajar beserta kusir yang mengenakan pakaian tradisional Jawa.

"Kereta kuda keraton ataupun andong wisata yang mengalami kerusakan banyak yang dibengkelkan di tempat saya," kata Paidi (67) kepada  wartawan dalam acara Dinamika Pembangunan gelaran Dinas Kominfo Kabupaten Bantul.

Seperti terlihat Jumat (14/2/202) di bengkelnya Dusun Jetis RT 23 Kalurahan Patalan Kapanewon  Jetis Bantul, terdapat beberapa kereta dalam proses perbaikan. Mulai kereta keraton hingga kereta wisata atau andong.

Lebih 100 tahun

"Bengkel kereta kuda ini sudah ada sejak zaman kakek  saya dan terus beroperasi secara turun temurun. Jadi saya generasi ketiga, kalau dihitung sejak berdiri sudah lebih dari 100 tahun," kata Paidi  yang juga abdi dalem keraton dengan gelar Raden Wedono Roto Pawiro tersebut.

Kemampuannya memperbaiki kereta kuda diperoleh secara otodidak melalui kakek dan ayahnya. Kini bengkel kereta kuda itu dikelola Paidi dengan tiga orang saudaranya.

"Untuk memperbaiki andong biasa tidak ada ritual, kalau kereta keraton ada ritual," kata Paidi. Ritual yang dimaksudkan adalah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sebab mereka meyakini kereta  keraton ada yang 'menunggu'. Maka ritual yang  dilakukan mereka beragam mulai puasa mutih, puasa mbrokoh, puasa satu minggu serta memanjatkan doa.

Melestarikan budaya

"Kalau petunjuk dari keraton tidak ada ritual tertentu, tapi ini adalah usaha kami sebagai bagian dari melestarikan budaya," katanya.

Proses perbaikan kereta kuda, lanjut Paidi,  menggunakan kayu jati kualitas terbaik. Selain memperbaiki, bengkel juga bisa membuat pesanan kereta kuda.

"Harganya bervariasi tergantung model dan juga besar kecilnya kereta. Kalau di sini harga kisaran Rp 70 juta kereta sudah komplet," katanya.

Dia menambahkan bengkel hanya membuat kereta berdasarkan pesanan. "Alhamdulillah dari usaha bengkel kereta, bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup," katanya. (*)