Beli Pasir Bonus Mortir Sisa Perang Dunia II
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Karang Taruna di Desa Ngombol Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo terkejut ketika membeli tanah pasir untuk urug lapangan bola voli "berbonus" mortir sisa perang dunia II. Kejadian yang viral di Kabupaten Purworejo tersebut bermula ketika karang taruna Desa Ngombol, Senin (5/7/2021) kemarin, membeli tanah urug dari warga Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag Purworejo.
Mortir sendiri merupakan senjata artileri yang diisi dari depan dan menembakkan peluru dengan kecepatan rendah. Mortir ditemukan pada timbunan pasir yang digunakan untuk pengurukan lapangan voli.
Benda yang berbentuk seperti jantung pisang itu sempat dibuat mainan oleh anak-anak desa setempat. Hingga akhirnya salah satu warga yang merupakan pensiunan TNI mengetahui jika benda tersebut adalah mortir dan langsung dilaporkan ke Mapolsek Ngombol.
Laporan kemudian diteruskan ke tim Gegana Polda Jawa Tengah (Jateng) dan kini mortir telah diledakkan, Selasa (6/7/2021) siang, oleh tim Gegana di persawahan desa setempat sekitar pukul 14:00 WIB.
Kapolsek Ngombol, Iptu Suwardiyono mengemukakan, pihaknya mendapatkan laporan jika ada penemuan sebuah mortir di Desa Ngombol. Segera setelah mendapat laporan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Purworejo serta langsung diteruskan kepada tim Gegana Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jateng. Mortir ditemukan hari Senin siang sekitar pukul 13:00 WIB kemudian laporan ke Polsek masuk pukul 15:00 WIB.
"Mortir tersebut berwarna hitam kecoklatan, berbentuk seperti jantung pisang dan saat ditemukan sudah berkarat," kata Kapolsek saat dikonfirmasi.
Dengan penemuan mortir yang berasal dari Kecamatan Grabag tersebut, pihaknya berharap penjual tanah pasir tersebut hendaknya menyaring pasirnya terlebih dahulu.
"Pasir yang dijual seharusnya sudah bersih, biar pembeli tidak kerepotan. Karena kejadian seperti ini, sebelumnya juga terjadi di Desa Njeruken Kecamatan Ngombol," harapnya.
Iptu Slamet Subagyo yang merupakan salah satu tim Gegana Polda Jateng mengatakan, mortir diledakkan di persawahan oleh tim Gegana Polda Jateng pada pukul 14:00 WIB.
Mortir tersebut masih aktif, bejenis mortir sedang memiliki panjang 28 cm, diameter 8 cm dengan kaliber 2 inchi. Untuk kode dan tahun pembuatan sudah tidak terlihat karena mortir dalam keadaan sudah berkarat.
"Kami tidak bisa memastikan apakah itu peninggalan perang atau sisa-sisa latihan. Tapi jika dilihat dari bentuknya, diduga itu adalah peninggalan perang dunia," katanya.
Kepala Desa Ngombol, Suryanto menyampaikan, kronologi penemuan mortar, awalnya Karang Taruna Desa Ngombol membutuhkan pasir uruk untuk pembuatan lapangan voli. Pasir diambil dari Kecamatan Grabag dan diangkut ke lapangan Desa Ngombol menggunakan truk dam.
Saat truk sampai dilapangan ada kerusakan pada pengungkitnya sehingga pasir diturunkan secara manual oleh warga. Pada saat penurunan pasir itulah ditemukan mortir.
"Mortir sempat dibuat mainan oleh anak-anak karena awalnya tidak tahu kalau itu mortir. Lalu ada warga sini yang kebetulan juga pensiunan koramil melihat dan tahu kalau itu mortar," tandasnya.
Setelah diketahui bahwa benda tersebut adalah mortir, lanjutnya, pihak desa langsung melaporkan ke polsek setempat. Mortir tersebut kemudian ditutup kotak kayu dan di sekitarnya ditandai dengan garis polisi oleh polsek setempat.
Purwanto (53) salah satu warga setempat yang juga relawan SAR lintas menyampaikan, area tempat pengambilan pasir dulunya memang tempat untuk latihan tembak. Dua bulan sebelum kejadian ini di Desa Njerukan Kecamatan Ngombol juga ada penemuan mortir serupa di tumpukan pasir yang diambil dari tempat yang sama. (*)