BARA Bagikan Bantuan Paket Vitamin
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD), disinfektan, ember cuci tangan, sabun cuci tangan, paket vitamin, face shields dan masker.
Bantuan yang diberikan BARA (Barisan Raudi Akmal) itu diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (23/4/2020).
Tampak hadir Bupati Sleman Sri Purnomo, Ketua TP PKK Kustini, anggota DPRD Sleman Raudi Akmal dan kader-kader BARA.
Raudi Akmal mengatakan ini merupakan bantuan tahap pertama. Perinciannya ember cuci tangan 100 buah yang dapat diisi ulang, sabun cuci tangan 140 kemasan, 100 paket disinfektan, vitamin 3.000 paket yang sebagian sudah didistribusikan di tingkat desa, 2.000 buah masker kain, face shields 50 buah dan APD (hazmat) dengan jumlah 300 buah.
Khusus APD dan Face Shields akan didistribusikan di Puskesmas sedangkan paket bantuan yang lain langsung ke masyarakat melalui kader PKK.
Raudi berharap pandemi Corona segera mereda. Masyarakat dapat membantu pemerintah memutus rantai Covid-19 maupun menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi akibat Corona.
Raudi menyambut usulan yang diajukan pemerintah pusat melarang mudik terutama yang berasal dari zona merah. “Apabila wabah Corona ini sudah mereda silakan kembali ke kampung halaman berkumpul dengan keluarganya,’ ujarnya.
Ketua TP PKK Sleman Kustini menyampaikan bantuan ini sangat membantu khususnya bagi garda terdepan kesehatan dan masyarakat dalam mencegah penyebaran virus Corona.
“Kader-kader PKK di seluruh Kabupaten Sleman ikut serta di dalam pencegahan penyebaran virus Corona ini di masing-masing wilayah, bantuan ini akan mempermudah bagi kader-kader PKK untuk melaksanakan tugasnya,” kata dia.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyambut baik penyerahan bantuan ini, namun demikian untuk disinfektan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak, karena cairan tersebut berbahaya.
Menurut dia, penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah saja namun juga membutuhkan partisipasi masyarakat.
Dengan melakukan PHBS dan tidak bepergian selama tidak ada kepentingan yang mendesak dan tidak melakukan kegiatan yang berkerumun, berarti masyarakat turut andil melakukan pencegahan penyebaran virus Corona. “Melawan virus Corona ini harus bersama-sama tidak perlu saling menyalahkan,” katanya.
Kondisi Sleman hingga Rabu (22/4/2020) terkait pandemi Corona, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) mencapai 1.232 dengan rincian masih dalam pemantauan 811, sedangkan selesai pemantauan 421 orang.
Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) 285 orang dengan rincian 78 orang negatif, 169 orang dalam proses, dan 38 orang terkonfirmasi positif.
Dengan data yang ada ini Sri Purnomo mengimbau masyarakat tidak bersikap menyepelekan. Jika Covid-19 mereda nantinya perekonomian akan segera membaik.
Sri Purnomo mendukung langkah Pemda DIY mencegah pemudik dari zona merah. “Apabila ada pemudik masuk wilayah kita nanti akan difilter di wilayah masing-masing seperti di tingkat pedusunan,” ungkapnya.
Dia berharap warga Sleman di perantauan agar mematuhi imbauan pemerintah, tidak mudik dulu. (sol)