Banyak SD Negeri di Klaten Tak Punya Kepala Sekolah Definitif 

Banyak SD Negeri di Klaten Tak Punya Kepala Sekolah Definitif 
SD Negeri Pucang 1 Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten yang tidak memiliki kepala sekolah definitif. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Kabupaten Klaten memiliki ratusan Sekolah Dasar Negeri (SDN). Sekolah tersebut menyebar di hampir semua desa dan kelurahan. Meski memiliki banyak SDN, namun tidak sedikit sekolah yang tidak memiliki kepala sekolah definitif. Akibatnya, kepala sekolah lain harus mengampu di sekolah lain.

Di Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Tulung misalnya, dari 26 SD Negeri, ada 3 SDN yang tidak memiliki kepala sekolah definitif.

“Tiga sekolah yang tidak memiliki kepala sekolah definitif yakni SDN Pucang 1, SDN Majegan 2 dan SDN Kiringan 1,” kata Korwil Pendidikan Kecamatan Tulung, Ismiyati, S.Pd.

Agar tidak terjadi kekosongan kepala sekolah kata dia, kepala sekolah lain mengampu sekolah tersebut.

Selain itu ujar Ismiyati, Korwil Tulung dan beberapa sekolah juga terjadi kekurangan ASN, sehingga dipandang mendesak untuk menambah personel.

Senada diungkapkan Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi, Sudibyo, Jumat (16/5/2025) siang. Melalui pesan singkat dia mengatakan di wilayahnya ada 32 SD Negeri. Dari jumlah itu, 8 sekolah diantaranya tidak memiliki kepala sekolah definitif sehingga harus diampu kepala sekolah lain.

Delapan SD Negeri di Korwil Pendidikan Kecamatan Wedi yang tidak memiliki kepala sekolah definitif yakni SD Negeri Kaligayam 3, 2. SD Negeri Kadibolo, 3. SD Negeri Trotok, 4. SD Negeri Gadungan, 5. SD Negeri Tanjungan, 6. SD Negeri Pacing, 7. SD Negeri Dengkeng dan 8. SD Negeri Canan 1.

Yang menarik justru terjadi di Desa Basin Kecamatan Kebonarum. Di desa itu tidak ada SD Negeri dikarenakan sekolah tersebut beberapa tahun lalu diregrouping dengan sekolah lain sebagai akibat dari kekurangan murid.

Saat ini, bekas bangunan SD Negeri Basin 1 digunakan sebagai kantor Desa Basin sementara dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

“Alhamdulillah, bangunannya sudah dihibahkan ke desa sehingga bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. Sementara ini kami gunakan kantor desa karena kantor desa sedang dibangun. Selain itu untuk PAUD juga,” kata Kepala Desa Basin, Hj Kustiyah. (*)