Renovasi SD Negeri Kledokan Dimulai 25 Mei

Renovasi SD Negeri Kledokan Dimulai 25 Mei
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi sedang menjelaskan rencana renovasi SD Negeri Kledokan Caturtunggal Depok Sleman kepada awak media, Jumat (16/5/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman akan segera merenovasi ruang kelas SD Negeri Kledokan, Caturtunggal  Kapanewon Depok yang runtuh akibat terpaan hujan deras pada Minggu, 4 Mei 2025 lalu. Hal tersebut merupakan tindaklanjut atas komitmen Bupati Sleman dalam dunia pendidikan. 

Demikian disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi kepada awak media yang dilaksanakan di Ruang Rapat  Lantai 2 Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Jumat (16/5/2025).

Mustadi menjelaskan bahwa pada tanggal 5 Mei lalu, Bupati Sleman Harda Kiswaya beserta jajarannya telah meninjau lokasi ambruknya atap ruang kelas 6 SD Negeri Kledokan. Diketahui, atap ruang kelas tersebut runtuh akibat kondisi rangka yang telah lapuk dimakan rayap. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pun menginstruksikan agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilangsungkan secara daring.

“Runtuhnya atap kelas ini disebabkan oleh kondisi rangka atap atau kuda-kuda yang sudah lapuk akibat dimakan rayap, ini hasil dari penglihatan dan dicek oleh teman-teman DPUPKP. Komitmen dari Bupati Sleman adalah akan segera merenovasi atap kelas dan juga ruang lainnya yang rusak di SD Negeri Kledokan,” jelas Mustadi. 

Mustadi menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman untuk mempercepat proses perencanaan dan pelaksanaan renovasi.

“Pelaksanaan perbaikan ruangan yang rusak yang berpotensi membahayakan di SD Negeri Kledokan akan segera dilaksanakan pada bulan Mei 2025 ini. Kemudian hasil dari kajian dan koordinasi dari semua OPD terkait sesuai kewenangannya, sehingga pengerjaan rehabilitasi dilaksanakan oleh DPUPKP," sambung Mustadi. 

Untuk proses pemugaran itu sendiri, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas PUPKP Kabupaten Sleman, Zaini Anwar mengatakan akan dilangsungkan pada tanggal 28 Mei 2025. Pasalnya, sampai detik ini pihaknya masih menunggu hasil perhitungan volume, RAB, hingga penggambaran atap ruang kelas dari tim perencana. 

“Renovasi SD Negeri Kledokan ini rencana akan kami mulai tanggal 28 Mei 2025. Karena saat ini masih proses perencanaan, sekarang tanggal 16, berarti masih ada 12 hari. Ini akan kami maksimalkan untuk perencanaan dan proses di lapangannya,” tuturnya.

Zaini menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 350 juta. Di mana, pemugaran akan difokuskan pada bagian atap, kerangka atap, dan plafon. 

“Untuk fisik kami mendapat anggaran dari pihak DB (Data Base) sekitar Rp 350 juta. InsyaAllah itu cukup untuk memperbaiki kerusakan yang ada terutama dua ruang kelas, satu ruang Kepala Sekolah, dan satu ruang guru,” jelas Zaini.

“Pengerjaannya untuk atap, kerangka atap, dan plafon, itu yang paling utama pengerjaannya. Saya kira itu yang sedang kami kerjakan, nanti insyaAllah 28 Mei bisa bekerja, sehingga bisa secepat mungkin selesai dan digunakan kembali,” ungkap Zaini. 

Disinggung mengenai rentang waktu penyelesaian, Zaini menjabarkan pihaknya menargetkan proses pemugaran akan selesai pada 28 Agustus 2025. Adapun bahan material yang digunakan, Dinas PUPKP Kabupaten Sleman memilih untuk menggunakan rangka baja ringan, sebagai pengganti kayu. Hal itu dikarenakan bahan material tersebut dinilai lebih kuat menghadapi kondisi cuaca maupun rayap.  

“Target pelaksanaannya kan kita tanggal 28 Mei dengan jangka pelaksanaan tiga bulan. Jadi perkiraan selesai kira-kira di 28 Agustus 2025. Untuk konstruksi kami akan menggunakan rangka baja ringan, dan itu lebih tahan cuaca, lebih tahan rayap dan sebagainya. Sehingga menurut kami penggunaan rangka baja ringan itu pilihan yang tepat,” papar Zaini. 

Terkait hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Adi Marsanto menjelaskan bahwa secara umum sekolah yang berada kawasan Depok dan Ngemplak, rata-rata mengalami kerusakan akibat gigitan rayap. Sementara sekolah yang berlokasi di wilayah Turi dan Cangkringan, lebih rentan mengalami kerusakan akibat udara lembab. 

“Tadi sudah disampaikan bahwa di SD Kledokan itu rangka atap yang rusak karena rayap. Di daerah Depok dan Ngemplak, musuh utamanya rayap untuk atap. Untuk daerah atas seperti Turi, Cangkringan, itu musuh utamanya lembab,” kata Adi. 

Antisipasinya, lanjut Adi, di dalam pelaksanaan dan perencanaan untuk konstruksi sudah mengganti kayu dengan kerangka baja ringan. Untuk plafon tidak lagi pakai gipsum untuk daerah lembab tetapi pakai pvc. 

Diungkapkan Adi, untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mengimbau kepada pihak sekolah dan satuan pendidikan agar terus memperbaharui dapodik, khususnya data terkait sarana dan prasarana. Dengan begitu, OPD terkait dapat mengetahui kondisi terkini dari fasilitas maupun infrastruktur yang ada.

“Di luar SD Negeri Kledokan, untuk antisipasi biar itu tidak terjadi lagi, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sudah berusaha untuk selalu mengingatkan satuan pendidikan melalui surat edaran dalam satu tahun bisa dua atau tiga kali.

Yaitu untuk meng-upgrade kondisi sarpras pendidikan yang ada di sekolah atau yang ada di satuan pendidikan. Itu disajikan dalam dapodik (data pokok pendidikan).

“Ini harus diisi dengan cermat, teliti, faktual, diperbaharui secara berkala dan jujur,” pungkas Adi. (*)