Banyak Laporan Korban Salah Obat, Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto dan Badan POM Gencar Sosialisasi

Mungkin ini seratus kalinya dan masih ada lagi seratus kali.

Banyak Laporan Korban Salah Obat, Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto dan Badan POM Gencar Sosialisasi
Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto bersama anggota DPRD Sleman Rahayu Widi Nuryani saat Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat & Makanan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Legislatif sampai saat ini masih banyak menerima laporan mengenai kejadian salah mengkonsumsi obat hingga berakhir cuci darah atau opname di rumah sakit.

Sebagai upaya pencegahan sekaligus mengedukasi masyarakat, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) DIY, Sukamto, gencar melaksanakan sosialisasi dan edukasi.

Menyusul sosialisasi di Kalurahan Ngleri Playen Gunungkidul pada pekan lalu, kali ini anggota legislatif pusat yang membidangi kesehatan itu bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) kembali menggelar acara serupa, Senin (14/8/2023).

Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat & Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI itu berlangsung di Rumah Aspirasi H Sukamto SH kawasan Jalan Kaliurang Sleman.

Plt Kepala BPOM Yogyakarta, Ani Fatimah, memperlihatkan contoh obat berbahaya. (sholihul hadi/koranbernas.id)

“Berdasarkan laporan dari rumah sakit-rumah sakit se-Indonesia, korban obat yang sebenarnya tidak boleh diminum sampai menjalani cuci darah atau opname, atau kejadian karena salah makan, banyak sekali,” ungkap Sukamto.

Di hadapan ratusan peserta sosialisasi dari perwakilan 44 grup hadroh se-Yogyakarta, Sukamto berpesan supaya masyarakat berhati-hati ketika makan obat termasuk juga mewaspadai makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks maupun rhodamin bahkan pewarna tekstil.

“Tidak semua obat, makanan dan minuman jika dimakan aman. Semua diatur sesuai ketentuan. Kami sudah berpuluh-puluh kali melaksanakan sosialisasi dan tidak ada hentinya, karena ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Mungkin ini seratus kalinya dan masih ada lagi seratus kali,” kata Sukamto.

Lebih jauh, anggota Badan Anggaran DPR RI ini berpesan agar masyarakat benar-benar memperhatikan aspek kesehatan. Ini karena kesehatan adalah yang utama. “Sekaya apapun, berpangkat tinggi sehebat apapun, jika tidak sehat maka tidak ada artinya,” kata dia.

Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto menunjukkan contoh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sedianya, kegiatan sosialisasi siang itu dihadiri Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin. Karena suatu hal sehingga tidak bisa hadir, menurut Sukamto, Gus Muhaimin titip pesan kepada peserta sosialisasi.

Bersama mereka, Sukamto menyatakan siap memberikan dukungan kepada Gus Muhaimin sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

"Salam dari Gus Muhaimin, satu-satunya calon presiden yang berawal dari santri pondok pesantren sekaligus memohon doa dan dukungan dalam pencalonan Presiden atau Wakil Presiden Pemilu 2024. Agar kita punya presiden yang berawal dari santri pondok pesantren dan juga alumnus UGM Yogyakarta,” kata Sukamto.

Narasumber lainnya pada kesempatan itu, Plt Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta, Ani Fatimah, juga mengakui banyak terjadi penyalahgunaan obat dan makanan yang akhirnya berdampak pada kesehatan, mengakibatkan penyakit fatal pada ginjal.

Inilah pentingnya semua pihak melaksanakan pengawasan, tidak hanya pemerintah saja tetapi juga pelaku usaha, masyarakat serta produsen.

Sebagian dari peserta sosialisasi, pemain hadroh yang juga sebagai kader kesehatan, gizi, stunting maupun lansia. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Ani juga menerangkan mengenai penggolongan obat, mulai dari obat keras yang harus disertai resep dokter, obat bebas terbatas, obat bebas maupun obat-obatan tradisional berupa jamu, jamu herbal berstandar serta fitofarmaka.

Selain berbagi tips supaya terhindar dari obat palsu, Ani juga menjelaskan seputar kosmetik berbahaya mengandung merkuri yang bisa menyebabkan kulit gosong, bahkan masuk pembuluh darah sehingga membuat darah teracuni.

Hadir pula dalam kesempatan itu Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, Panewu Anom Kapanewon Mlati Raden Rohmat Mustajab, pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Dzikrul Qolbi KH AKBP (Purn) Imam Subarno, anggota DPRD Sleman Rahayu Widi Nuryani dan tamu undangan lainnya.

Reno Candra Sangaji maupun Raden Rohmat Mustajab memberikan apresiasi kepada anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto, yang selama ini telah memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat.

ARTIKEL LAINNYA: Beli Obat Jangan Sembarangan, Badan POM dan Anggota DPR RI Sukamto Sosialisasi di Gunungkidul

“Pak Sukamto sebagai anggota DPR RI yang amanah, semua masyarakat dirangkul dan sudah merasakan manfaatnya. Betul tidak?” ujar Reno langsung dijawab betul... betul oleh para peserta sosialisasi.

Raden Rohmat juga memberikan apresiasi serupa kepada anggota DPR RI Sukamto, mengingat selama ini sudah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Menjawab apresiasi itu, Sukamto sebagai wakil rakyat dari DIY yang tercatat paling banyak turun dan berkeliling ke masyarakat menyatakan, prinsipnya menjadi anggota dewan jangan pelit. Jika pelit maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat. (*)