Berpakaian Kejawen Bawa Kentongan, Pawai HUT RI di Jonggrangan Bantul Meriah

Kalurahan Bantul lebih semarak dengan banyaknya kegiatan.

Berpakaian Kejawen Bawa Kentongan, Pawai HUT RI di Jonggrangan Bantul Meriah
Kirab budaya warga Jonggrangan Kalurahan Bantul Kapanewon Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga Jonggrangan RT 05 Padukuhan Babadan Kalurahan Bantul  Kapanewon Bantul melaksanakan berbagai kegiatan menyambut HUT ke-78 RI.

Pada Minggu (13/8/2023) dilaksanakan kirab budaya dan jalan sehat yang berlangsung meriah. Para peserta tampil unik termasuk ibu-ibu PKK berpakaian kejawen memainkan drumband dengan lagu-lagu mars perjuangan.

Pada barisan di belakangnya ibu-ibu lainnya menari dengan rampak. Selanjutnya barisan anak-anak dan  bapak-bapak membawa alat musik tradisional kentongan mengikuti kirab jalan sehat tersebut.

Sebagai manggalayuda tampak pemuda berpakaian keprajuritan menaiki seekor kuda. Acara kirab budaya diikuti seluruh warga Jonggrangan sejumlah 400 orang melewati rute sekitar dua kilometer.

Penampilan peserta kirab budaya Jonggrangan Bantul. (istimewa)

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari SE, Lurah Bantul Supriyadi, Ulu-ulu Kalurahan Bantul Kuswandi serta Dukuh Babadan Eko Kustopo.

"Sebelumnya selama sepuluh hari dimulai 1 Agustus diadakan berbagai lomba untuk anak-anak dan ibu-ibu serta bapak-bapak," kata Kuswandi yang juga warga Jonggrangan.

Di antaranya, lomba melukis dan menggambar untuk anak-anak sebagai upaya memunculkan kreativitas. Juga berbagai lomba ketangkasan seperti bola voli plastik untuk ibu-ibu dan bapak-bapak antar grup ronda.

Kuswandi yang merupakan praktisi dan pelaku budaya itu menyampaikan warga Jonggrangan sebagai satu dari 93 RT se-Kalurahan Bantul berupaya memberikan sumbangsih bagi Kalurahan Bantul.

ARTIKEL LAINNYA: Ratusan Pramuka Ikut Membersihkan Sampah Pantai Parangkusumo

Pihaknya ingin mewujudkan kalurahan yang berada di tengah kota yang berkebudayaan istimewa seperti visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bantul. 

"Yakni Bantul yang berkebudayaan istimewa, maka akan kami dorong semua masyarakat kami untuk selalu menerapkan nilai nilai budaya yang adiluhung di setiap kegiatan masyarakat,” ujarnya.

Semoga, lanjut dia, dengan acara 17-an di Jonggrangan yang dikemas oleh pemuda pemudi Jonggrangan atau PEPEJE dengan kemasan kirab budaya ini menjadikan kekompakan warga untuk melestarikan seni dan budaya yang ada di wilayah DIY yang menyandang status daerah istimewa.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini sehingga menjadikan Kalurahan Bantul lebih semarak dengan banyaknya kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat," kata Lurah Supriyadi.

ARTIKEL LAINNYA: Melestarikan Tradisi, Kalurahan Sabdodadi Gelar Kenduri Ageng

Sedangkan Andriana menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Kirab budaya harus tetap terjaga dan lestari sampai kapan pun.

Apalagi dalam kegiatan ini ditampilkan musik-musik tradisional seperti kentongan atau sering disebut musik kothekan yang merupakan kebudayaan asli warisan leluhur.

"Kothekan harus dijaga  kelestariannya. Pada zaman dahulu kothekan digunakan bapak-bapak ronda malam menjaga kampung. Kegiatan ini merupakan perwujudan semangat Pancasila sila ketiga Persatuan Indonesia," kata Andriana. (*)