Bank Mandiri Guyur Pemegang Saham Rp 43,51 Triliun, Konsisten Pacu Pertumbuhan

Besaran dividen per lembar saham (DPS) atau dividen per share (DPS) dengan kode emiten BMRI ini mencapai sekitar Rp 466,18. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 31,71% secara year on year (YoY), menjadi sinyal positif bagi kepercayaan investor

Bank Mandiri Guyur Pemegang Saham Rp 43,51 Triliun, Konsisten Pacu Pertumbuhan
Jajaran Direksi Bank Mandiri. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Bank Mandiri menunjukkan tajinya sebagai lokomotif perekonomian nasional dengan mengumumkan pembagian dividen jumbo sebesar Rp 43,51 triliun. Keputusan strategis ini, yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/3/2025), merupakan wujud nyata komitmen perseroan untuk secara konsisten mengakselerasi bisnis dan memberikan nilai tambah optimal kepada para pemegang saham.

Angka dividen yang mencapai 78% dari laba bersih konsolidasi tahun 2024 ini, merupakan representasi dari kinerja solid Bank Mandiri sepanjang tahun lalu. Dengan laba bersih mencapai Rp 55,8 triliun, perseroan membuktikan kemampuan dalam menjaga kualitas aset dan mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dari total dividen yang dibagikan, sebanyak Rp 22,62 triliun akan disetorkan kepada negara sebagai pemegang saham mayoritas (52%). Sementara itu, sisanya sebesar 22% akan dialokasikan sebagai laba ditahan, langkah strategis untuk memperkuat struktur permodalan dan memuluskan rencana ekspansi bisnis di masa mendatang.

Dividen Per Saham Melonjak

Besaran dividen per lembar saham (DPS) atau dividen per share (DPS) dengan kode emiten BMRI ini mencapai sekitar Rp 466,18. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 31,71% secara year on year (YoY), menjadi sinyal positif bagi kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek Bank Mandiri ke depan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa keputusan pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen manajemen untuk terus berkontribusi maksimal bagi pembangunan nasional.

Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan, ujarnya dalam keterangan resmi.

Pajak Meningkat Signifikan

Lebih dari sekadar pembagian keuntungan, Bank Mandiri sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menunjukkan kontribusi nyata terhadap penerimaan negara. Pada tahun 2024, total kontribusi Bank Mandiri dalam bentuk pajak mencapai Rp 28,87 triliun, meningkat 8,47% secara YoY. Peningkatan ini sejalan dengan perbaikan kinerja bisnis perseroan yang berkelanjutan.

Keputusan pembagian dividen yang besar ini telah melalui pertimbangan matang terkait posisi likuiditas dan struktur permodalan Bank Mandiri. Setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri diproyeksikan tetap solid di kisaran 19% - 20% hingga akhir tahun 2025.

Bank Mandiri optimis bahwa berbagai inovasi digital dan pengembangan yang tengah berjalan akan menjadi motor penggerak rencana bisnis berkelanjutan, termasuk memperkuat fungsi intermediasi sebagai inti bisnis perseroan.

Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan, tambah Darmawan.

Buyback Saham

Selain kabar dividen yang menggembirakan, RUPST Bank Mandiri menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp 1,17 triliun. Langkah ini semakin memperkuat keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang didukung oleh fundamental yang kokoh dan kinerja yang terus bertumbuh.

Kinerja Solid 2024 Jadi Landasan Kuat

Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja yang impresif. Total aset konsolidasi mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% YoY. Pertumbuhan ini didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.670,55 triliun, melonjak 19,5% YoY dan melampaui pertumbuhan kredit industri.

Pertumbuhan kredit yang signifikan ini merata di seluruh segmen, dengan kredit korporasi tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp 913,3 triliun, dan segmen UMKM mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6% YoY menjadi Rp 135 triliun.

Kualitas aset Bank Mandiri juga terus membaik. Rasio Non-Performing Loan (NPL) secara bank only berhasil ditekan sebesar 5 bps YoY ke level 0,97%. Meskipun NPL menurun, Bank Mandiri tetap mempertahankan rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif sebesar 304%.

Dengan kinerja yang solid dan fundamental yang kuat, keputusan RUPST 2025 Bank Mandiri untuk menebar dividen jumbo dan melakukan buyback saham menjadi bukti nyata komitmen perseroan dalam mengakselerasi bisnis dan memberikan nilai tambah maksimal bagi para pemegang saham serta berkontribusi positif bagi perekonomian nasional. Langkah ini semakin mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai salah satu pilar utama perbankan di Indonesia. (*)