Balik Menyerang, Sekdes Banyuasin Bersiap Lapor ke Polda

Balik Menyerang, Sekdes Banyuasin Bersiap Lapor ke Polda

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO—Tak disangka, Sekretaris Desa (Sekdes) Banyuasin Andika Sari, balik menyerang warga yang dianggapnya sudah melakukan pencemaran nama baik. AS segera akan melaporkan sebagian warga yang dianggapnya sebagai provokator aksi demo ke Polda Jateng.

Dalam siaran persnya ke koranbernas.id, Andika Sari mengatakan, dirinya merasa tercemar nama baiknya lantaran aksi demo warga di depan Kantor Bupati Purworejo.

Padahal menurutnya, belum jelas apa pasal kesalahannya.

“Oh pasti. Saya akan menggugat secara PTUN maupun secara pidana. Hal tersebut sebagai pembelajaran bagi oknum yang mengatasnamakan warga. Karena saya memang tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum baik secara administrasi maupun pidana. Saya sudah diberikan surat teguran, kemudian saya sudah bertanya kepada kepala desa, apa yang perlu saya lakukan. Jawaban Pak Kades adalah memperbaiki sikap. Saya akan tegas, pasti akan melaporkan aktor siapa provokasi tersebut ke Polda Jawa Tengah dan saya akan melapor secepatnya,” kata Andika Sari, dalam siaran pers, Kamis (10/11/ 2022).

Sebelumnya, warga Desa Banyuasin melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Purworejo. Mereka mendesak agar pemerintah memberhentikan Andika Sari dari jabatannya sebagai Sekdes di Banyuasin.

Unjuk rasa agar menuntut pemecatan Andika Sari di depan Kantor Bupati Purworejo. (w asmani/koranbernas.id)

Dengan beredarnya video tersebut memancing kemarahan warga. Hingga warga melakukan unjukrasa besar-besaran pada awal dan pertengahan September silam.

Aksi warga ini dipicu oleh ulah Andika Sari yang diduga melakukan dugem di salah satu diskotik di Yogyakarta. Dalam sebuah rekaman vidio berdurasi pendek yang tersebar di dunia maya, sosok yang diduga Andika Sari dugem sembari menenggak minuman dari botol yang diduga adalah minuman keras.

Ulah ini, tentu saja menimbulkan gejolak di masyarakat. Salah satu warga Desa Banyuasin Kembaran, Darinah menuturkan, dirinya dan warga lainnya merasa resah dengan tabiat Sekdes AS yang dianggap tidak beretika.

“Menurut saya dan juga warga lainnya, tidak pantas seorang sekdes mabuk di sebuah diskotik. Walaupun kejadian tidak di desa kami, tetapi tetap itu mencoreng nama baik Desa Banyuasin Kembaran. Di tengah-tengah pondok pesantren di desa kami dan di tengah masyarakat yang religius, kami keberatan punya Sekdes atau Bu Carik yang tidak memberi contoh yang baik,” ujarnya di sela unjuk rasa, Selasa (8/11/2022) di Alun-alun Purworejo.

Dia juga menilai, kinerja Sekdes AS sangat buruk.

“Dia aktifitasnya banyak, bukan hanya sebagai carik tetapi juga sebagai pembantu notaris dan sebagai dosen. Tetapi yang kalah pekerjaan sebagai sekdes, sehingga AS jarang masuk kerja di balai desa,” sebut Darinah. (*)