Gusti Prabu Menahan Tangis, Sudah Takdir Kita Terima...

Gusti Prabu Menahan Tangis, Sudah Takdir Kita Terima...

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA –  Kerabat Keraton Yogyakarta Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo atau Gusti Prabu menyatakan dirinya sempat menahan tangis saat menjenguk KGPH Hadiwinoto Selasa (30/3/2021) malam di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito.

Meski bersedih atas meninggalnya adik kandung Sri Sultan Hamengku Buwono X itu, Gusti Prabu yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DIY sekaligus Ketua Yayasan Dr Yap Prawirohusodo ini menyatakan ikhlas.

“Semoga khusnul khatimah. Kita terima. Sudah takdir. Rezeki, jodoh dan mati di tangan Allah SWT,” ujanya kepada wartawan usai melantik Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Mata  Dr YAP Yogyakarta, dr Alida Lienawati M Kes MMR, di rumah sakit setempat Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Rabu (31/3/2021).

Sambil menerima telepon dari Keraton Surakarta menanyakan kabar duka dan terlihat agak tergesa-gesa karena hendak takziyah, didampingi  Ketua Pembina Yayasan Dr Yap Prawirohusodo KPH Indrokusumo maupun dokter Alida, Gusti Prabu sempat teringat saat dirinya dirawat 23 hari di RSUP Dr Sardjito beberapa waktu silam.

“Saya melihat alat (medis) yang dipasang. Saya mau nangis. Saya ampet. Saya tahan,” ungkapnya.

Begitu menyaksikan alat bantu pernafasan terpasang pada tubuh Mas Hadiwinoto, begitu dia biasa menyapanya, saat itu Gusti Prabu menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya bisa berdoa kepada Allah SWT. Itulah kondisi kritis bagi seorang pasien. “Saya hanya diam dan berdoa saja,” kata Gusti Prabu.

Seperti diberitakan, adik kandung Raja Keraton Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto, wafat, Rabu (31/3/2021), di RSUP Dr Sardjito pukul 08:13. Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hernawan, menyatakan benar berita ini. Almarhum Gusti Hadi terkena serangan jantung.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Baskara Aji, juga mengungkapkan putra ketiga dari Sri Sultan HB IX dari istri KRA Widianingrum ini meninggal setelah mengalami serangan jantung. Sekda mendengar kabar itu dari Gusti Mangku (puteri sulung Sri Sultan HB X).

Gusti Hadi lahir di Yogyakarta 9 Agustus 1948. Almarhum yang meninggal pada usia 72 tahun  ini pernah menjabat Lurah Pangeran Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Di dalam struktur Keraton Yogyakarta, KGPH Hadiwinoto menjabat Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parastra Budaya dan Penghageng Tepas Panitikismo yang mengurusi tanah milik Karaton Yogyakarta. (*)