Aset Digital Tumbuh Luar Biasa

Aset Digital Tumbuh Luar Biasa

KORANBERNAS.ID – Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, aset digital Crypto Currency tumbuh luar biasa. Hal ini berdampak positif bagi kemaslahatan umat serta ekonomi kerakyatan.

“Perjalanan setahun ini, pertumbuhan aset digital Inacoin sangat luar biasa. Banyak saudara kita sebagai  pemilik Inacoin (stakehoder) bergabung. Mereka berubah ekonominya dalam waktu singkat,” ungkap H Iwan Kurniawan, Kreator Inacoin, kepada wartawan Rabu (14/8/2019) malam di The Rich Jogja Hotel Jalan Magelang Yogyakarta.

Berbicara pada acara Edukasi Inacoin dan Inacoin Cash Bersama Kreator Inacoin H Iwan Kurniawan dan Efrifo Putra SE, lebih jauh Iwan menyampaikan saat start awal setahun silam harga Inacoin Rp 15 ribu.

“Saat ini sudah menembus angka Rp 1.143.000. Artinya pertumbuhan bisnis aset digital ini dalam setahun terjadi loncatan 70 kali lipat,” kata dia.

Menurut dia, Inacoin merupakan peniru terbaik dari pendahulunya, Bitcoin. Sepuluh tahun silam tepatnya pada 2009 Bitcoin dimulai.

Saat ini, peredaran Inacoin mampu menembus angka 7 juta hingga muncul turunannya yakni Inacoin Cash atau ICC, yang diluncurkan malam itu.

“Saat peredaran mencapai 12 juta akan muncul turunannya lagi namun kita tidak bisa tahu. Butuh waktu 50 tahun lagi,” tambahnya.

Dia mengakui, banyak orang yang terlambat mengetahui Bitcoin karena memang terlambat masuk Indonesia. Beruntung stakeholder di masa-masa awal Inacoin yang saat ini merasakan ekonominya berubah.

Iwan menjelaskan, acara edukasi merupakan yang pertama dan diharapkan menjadi pelopor tumbuhnya komoditas aset digital.

“Inacoin hadir menggunakan teknologi yang sama dengan pendahulunya, Bitcoin. Sama-sama mengusung teknologi blockchain. Ini untuk kemaslahatan umat dan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Sebagian dari peserta Edukasi Inacoin dan Inacoin Cash. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Saat ini pemilik Inacoin di Indonesia dan mancanegara sudah berada pada angka kurang lebih 100-an ribuan. “Saya lihat banyak tersebar, bahkan dari Jogja jalurnya, hampir 50 persen,” ungkap Iwan.

Dia menjelaskan, harga tersebut setiap hari tumbuh sesuai dengan suplai and demand.

“Suplai Inacoin itu terbatas. Yang disiapkan di dunia maya hanya ada 18 juta koin dan saat ini masih dalam proses penambangan. Artinya semakin banyak demand maka harga akan terus up, seperti Bitcoin yang saat ini sudah tembus di angka Rp 160 juta,” paparnya.

Berbicara mengenai aset digital, menurut dia, ke depan prospeksnya bagus sebagai trading. “Kita beli di harga murah kemudian jual saat harga tinggi. Inacoin selayaknya emas, cuma kalau kita lihat emas pertumbuhannya lambat. Crypto digital aset lebih cepat pertumbuhannya,” ucap dia.

Salah seorang stakeholder Inacoin, Yoyok Suharto, menambahkan prospeks bisnis Inacoin di Indonesia dan Yogyakarta khususnya peluangnya sangat tinggi.

“Apabila ingin ikut bergerak di bidang crypto aset Inacoin adalah pilihan yang sangat tepat, karena Inacoin selalu bertumbuh apalagi Indonesia ke depan akan banyak menggunakan teknologi blockchain,” ujarnya.

Sesuai rumusnya, siapa yang punya Inacoin dalam jumlah banyak maka perekonomian akan bertambah. “Mari kita ambil momentum ini untuk segera memiliki Inacoin secepatnya,” kata dia.

Menjawab pertanyaan seberapa mudah memperolehnya, Yoyok menjelaskan sangat mudah sekali.

“Cukup membuat akun. caranya sangat simpel sekali. Nggak sampai satu menit sudah selesai transaksi,” jelasnya.

Sedangkan Efrifo Putra menyatakan Inacoin Cash merupakan turunan dari Inacoin. “Karena Inacoin mengacu pada pendahulunya, Bitcoin, maka dalam kurun waktu sepuluh tahun memiliki turunan,” jelasnya.

ICC diluncurkan sama momentumnya ketika peluncuran Inacoin setahun silam yaitu dipatok dengan harga awal Rp 15 ribu. “Sejarah akan terulang. Jika ingin memperoleh selisih harga beli, ambil peluang ini segera mungkin,” ajaknya. (sol)