Asah Kemampuan, Kunci Wartawan Mengadapi Guncangan Industri Media

Wartawan punya kelebihan karena bertemu banyak orang, sehingga banyak ide sebagai bahan penulisan naskah film.

Asah Kemampuan, Kunci Wartawan Mengadapi Guncangan Industri Media
Agus Noor membagikan ilmunya kepada puluhan wartawan tergabung dalam Komunitas Wartawan Jogja. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Disrupsi teknologi telah membawa dampak signifikan bagi industri media. Perusahaan-perusahaan media mainstream terhantam keras. Wartawan pun dituntut mampu meningkatkan keterampilan agar tetap berdaya.

Komunitas Wartawan Jogja (Warjog) mengambil langkah maju dengan menggelar Workshop Penulisan Naskah Film. Mereka mendatangkan penulis skenario Agus Noor sebagai narasumber. Ini merupakan upaya untuk memberdayakan para anggotanya menghadapi perubahan zaman.

Workshop yang digelar di Pendapa Dinas Kebudayaan DIY Kamis (30/5/2024) itu diisi oleh Agus Noor yang membagikan kiat-kiat menulis naskah film yang baik.

Menurutnya, wartawan yang terbiasa menulis berita dengan pola 5W+1H sebenarnya sudah memiliki dasar untuk menulis cerita. Hanya saja, ada sedikit perbedaan teknis dalam penulisan skenario film.

"Yang mahal dari sebuah film adalah ide ceritanya, di samping kualitas filmnya secara keseluruhan," ujar Agus Noor.

Sedikit dialog

Dia menjelaskan penulis scenario hanya perlu mengidentifikasi lokasi syuting, suasana dan dialog pemain. Semakin sedikit dialog dan lebih banyak mengandalkan gambar untuk menyampaikan pesan, semakin baik kualitas filmnya.

"Seperti di film-film Hollywood, sutradara akan memaksimalkan gambar untuk menyampaikan pesan dan menghilangkan dialog yang tidak perlu," kata Agus.

Dia menilai wartawan punya kelebihan karena sering bertemu banyak orang. Hal itu bisa menjadi sumber ide cerita untuk menulis naskah film.

"Wartawan punya kelebihan karena bertemu banyak orang, sehingga banyak ide sebagai bahan penulisan naskah film," tambahnya.

Pendiri Warjog, Huda Tahril, mengungkapkan komunitasnya terbentuk pada Februari 2024, tujuannya untuk memberdayakan wartawan agar mandiri.

Kedudukan setara

"Melalui Warjog, ide dan gagasan dari teman-teman wartawan bisa dicurahkan, bebas karena anggota di sini kedudukannya setara," ungkap Huda.

Saat ini, Warjog dipercaya Polda DIY dan Pemerintah DIY untuk projek pembuatan video Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Video ILM buatan Warjog sudah tersebar di berbagai platform sosial media. "Kami membuka kesempatan instansi lain untuk bekerja sama dengan Warjog," kata dia.

Meski anggotanya adalah wartawan aktif, Warjog tak melupakan peningkatan kompetensi. Workshop penulisan naskah ini menjadi salah satu upayanya. Tujuannya agar para anggota mampu menulis naskah film yang baik. "Semoga ini terus berkembang dan wartawan semakin sejahtera, sebagaimana tujuan pendirian Warjog," kata Huda.

Dengan upaya peningkatan kompetensi tersebut, Warjog berharap anggotanya mampu terus berkembang dan sejahtera di era disrupsi. (*)